Pemerintah Tegaskan Komitmen Dukung Festival Borobudur Peace & Prosperity

blog_10

LAINNYA

May 13 2025, 20.20

Rangkaian Festival Borobudur Peace & Prosperity (BPF) 2025 sukses digelar pada 10-12 Mei 2025. Festival ini bertepatan dengan Hari Raya Waisak, yang dirayakan oleh umat Buddha dari seluruh dunia di kawasan Candi Borobudur, Magelang.

Festival ini hadirkan empat sub-festival yang menyuarakan perdamaian dan kesejahteraan global lewat seni, kerajinan, kuliner, serta kehadiran Pemimpin Dunia, Tokoh Agama, Duta Besar, Raja-Raja Nusantara, serta keempat Puteri Indonesia 2025 sebagai duta BPF 2025.

Rangkaian acara BPF 2025 diawali dengan Kirab Adat Budaya Nusantara oleh MATRA, dibuka oleh Wakil Menteri Kebudayaan, Giring Ganesha. Dalam pidatonya, Giring menegaskan komitmen Kementerian Kebudayaan untuk mendukung acara ini tahun depan serta peran Borobudur dalam diplomasi budaya.

"Borobudur harus kita buat jadi salah satu pusat ziarah dan spiritualitas global. Borobudur harus menjadi sumber penelitian dan pendidikan, Borobudur harus menjadi pendorong ekonomi, saya siap berkolaborasi dengan Bupati dan Wakil Bupati, bagaimana situs ini tidak hanya dijaga oleh manusianya, tetapi juga meningkatkan ekonomi budaya di sekitar candi Borobudur”  tutur Giring

Adapun hari pertama berlanjut dengan Larung Pelita Purnama Siddhi di Sungai Progo, termasuk prosesi Pelita Api Abadi Merapi dengan kejutan video Laser Show. Hari kedua dimulai dengan Merti Karuna Bumi Festival di Candi Pawon, sebelum dilanjutkan dengan acara utama, 4th Borobudur Peace & Prosperity Festival, yang disemarakkan oleh penampilan bertajuk “Voice of Unity” oleh Elfa Secioria’s Children Choir di Candi Borobudur.

Bhumi Mandala Festival di Candi Ngawen menutup rangkaian acara dengan Festival Balon Udara, menarik ribuan pengunjung. Acara dilanjutkan dengan Kirab Sego Wiwit dan pemecahan Kendi Panca Warna di depan Payung Pusaka, tradisi tahunan untuk mendoakan kesejahteraan dunia

Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, yang turut menghadiri rangkaian acara menyatakan bahwa penyelenggaraan festival seperti ini di Indonesia merupakan suatu kebanggaan.

“Kalau buat saya ini festival yang luar biasa banget. Dari namanya saja sudah ada “bumi” nya kan. Selain merayakan Waisak kita juga memberikan thank you note, sense of gratitude, kembali pada bumi. Ini sebuah rangkaian acara untuk memperkenalkan budaya kita sembari memberikan doa doa kita untuk perdamaian dunia.” ungkap Irene.

Di tengah padatnya acara, Yayasan Meccaya Surya Prakasa sebagai penyelenggara BPF  tetap menggelar berbagai kegiatan sosial, seperti bersih-bersih Sungai Progo, donor darah, dan pembagian sembako. Tahun ini, inisiatif diperluas dengan donasi Mesin Pengembalian Botol Plastik di area Candi Borobudur, dikelola oleh Injourney dan Plasticpay.

CEO Meccaya sekaligus Inisiator BPF, Ricky Surya Prakasa, menyatakan komitmennya untuk terus mendukung pengembangan infrastuktur pariwisata di Kawasan Candi Borobudur.

"Daur ulang botol plastik adalah upaya kita berasama untuk membantu menjaga keindahan Candi Borobudur dan meningkatkan kenyamanan wisatawan, serta selaras dengan upaya pemerintah menjadikan Borobudur sebagai destinasi wisata super premium. Saya berharap ke depannya akan semakin banyak turis, baik lokal maupun mancanegara, yang berkenan datang, mengunjungi, dan mengeksplorasi kekayaan seni serta budaya di Borobudur" ungkap Ricky.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022