Studi: Orang Kreatif Lebih Banyak Menikmati Waktu Luang

LAINNYA

Jan 30 2024, 10.49

Buat orang-orang kreatif, menikmati waktu senggang atau sekadar leyeh-leyeh alias rebahan ternyata membuat mereka lebih produktif. Mengurangi kesibukan di depan laptop (screen time) juga bisa menjadi penyegaran sekaligus hiburan bagi mereka. Alhasil, dalam periode rebahan itulah bisa bermunculan ide-ide segar nan kreatif.

Hasil studi para peneliti Universitas Arizona, Amerika Serikat, menunjukkan bahwa orang-orang kreatif cenderung lebih banyak menghabiskan waktu senggangnya dengan mengeksplorasi alam pikiran mereka. Studi yang dipublikasikan dalam Creativity Research Journal pada 2023 itu menyebutkan orang-orang yang kreatif tidak merasa bosan saat duduk sendirian di ruangan tanpa melakukan apa pun.

Studi itu melibatkan 81 partisipan yang diminta berdiam sendiri di ruangan selama 10 menit. Mereka tidak diberikan akses terhadap perangkat digital apapun, termasuk internet.

Mereka hanya diminta menyebutkan dengan lantang apa saja hasil pikiran mereka yang muncul saat itu juga. Meski terkesan ide yang dilontarkan cenderung acak, hasil analisis lanjutan mengindikasikan bahwa para individu yang kreatif menunjukkan tanda pemikiran yang berhubungan.

Peneliti utama dalam studi itu, Quentin Raffaeli, mengatakan sangat menarik untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di benak orang-orang kreatif.

"Terutama di saat-saat ketika tidak ada hal yang membebani pikiran mereka," kata peneliti dari Departemen Psikologi Universitas Arizona itu seperti dilaporkan ScienceDaily.

Selama periode pandemi Covid-19, terjadi perubahan besar-besaran dalam pola aktivitas dan kerja manusia di seluruh dunia. Aktivitas kerja kantoran dan kesibukan masyarakat di luar ruang berkurang drastis akibat aturan restriksi mobilitas.

Banyak yang kebingungan mau berbuat apa karena kehilangan rutinitas. Meski demikian, orang-orang kreatif tidak merasa bosan dan justru lebih bisa mengeksplorasi benak mereka mencari ide-ide baru.

Dalam psikologi dan neurosains, kebanyakan studi terkait benak manusia lebih mendorong para partisipan berpikir dengan cara tertentu atau meminta mereka melaporkan hal-hal yang dialaminya. Tidak banyak yang diketahui bagaimana hasil pemikiran muncul secara alami tanpa adanya dorongan konteks tertentu.

Sejarah manusia sendiri dipenuhi oleh banyak anekdot dan buah pikiran para ilmuwan, artis, dan filsuf terkenal. Mereka ternyata juga diketahui lebih menikmati waktu luangnya sendiri. Ketika tidak sedang melakukan apapun dan menelusuri benaknya itu, mereka justru bisa menelurkan ide-ide terbaik.

"Dalam masyarakat yang sibuk dan terhubung secara digital seperti saat ini, bisa menikmati waktu sendiri dan menjelajah benak kita tanpa distraksi kian menjadi hal langka," kata Lektor Kepala Departemen Psikologi Universitas Arizona, Jessica Andrews-Hanna, yang ikut terlibat dalam penelitian tersebut.

Penulis : Gabriel Yoga

Editor : Doddy Rosadi