73 Juta Data Pribadi Pelanggan AT&T Bocor di Dunia Maya
TEKNOLOGI DIGITAL
Apr 01 2024, 09.53
AT&T telah meluncurkan investigasi terhadap sumber kebocoran data yang mencakup informasi pribadi dari 73 juta pelanggan dan mantan pelanggan.
Perusahaan telekomunikasi raksasa di Amerika Serikat ini mengatakan, data tersebut dirilis di dark web sekitar dua minggu yang lalu dan berisi informasi seperti nomor Jaminan Sosial para pemilik akun.
"Belum diketahui apakah data tersebut berasal dari AT&T atau salah satu vendornya. Saat ini, AT&T tidak memiliki bukti adanya akses tidak sah ke sistemnya yang mengakibatkan eksfiltrasi kumpulan data tersebut," kata juru bicara AT&T dalam keterangan tertulis kepada CNN.
”Kami tidak memiliki indikasi adanya penyusupan terhadap sistem kami. Kami memutuskan pada 2021 bahwa informasi yang ditawarkan di forum online ini tampaknya tidak berasal dari sistem kami. Kami yakin dan sedang berupaya untuk mengonfirmasi bahwa kumpulan data yang didiskusikan hari ini adalah kumpulan data yang sama yang telah didaur ulang beberapa kali di forum ini,” lanjut juru bicara AT&T.
Data tersebut tampaknya berasal dari tahun 2019 atau sebelumnya. Kebocoran tersebut tidak mengandung informasi keuangan atau informasi spesifik tentang riwayat panggilan. Perusahaan tersebut mengatakan, kebocoran tersebut menunjukkan sekitar 7,6 juta pemegang akun saat ini dan 65,4 juta mantan pemegang akun terkena dampaknya.
AT&T telah menghubungi pelanggan dan meminta mereka untuk mengatur ulang kode sandi akun mereka. AT&T juga mendesak pelanggan untuk tetap waspada terhadap perubahan pada akun atau laporan kredit mereka.
Selain itu, AT&T akan menawarkan pemantauan kredit dengan biaya yang berlaku. Perusahaan ini telah mengetahui adanya potensi kebocoran sekitar dua minggu yang lalu. Berita tentang kebocoran tersebut pertama kali diposting oleh akun X vx-underground pada 17 Maret lalu.
Mengingat hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.