Peneliti: 26 Miliar Data Pribadi Bocor di Dunia Maya
TEKNOLOGI DIGITAL
Jan 23 2024, 05.34
Para peneliti keamanan siber mengungkapkan, informasi pribadi Anda mungkin telah bocor dalam 'Mother of all Breaches' (MOAB). Lebih dari 26 miliar data pribadi telah terekspos dan menjadi kebocoran data terbesar yang pernah ada.
Informasi sensitif dari beberapa situs termasuk Twitter, Dropbox, dan Linkedin ditemukan di sebuah halaman yang tidak aman.
Para peneliti mengungkapkan, pembobolan ini sangat berbahaya dan dapat memicu tsunami kejahatan siber. Bob Dyachenko, pemilik SecurityDiscovery.com dan para peneliti dari Cybernews menemukan pembobolan data pada sebuah contoh web yang tidak aman.
Kemungkinan, pemilik pelanggaran besar-besaran ini tidak akan pernah ditemukan. Namun, para peneliti meyakini bahwa pelaku bisa saja aktor jahat, broker data, atau layanan yang bekerja dengan data dalam jumlah besar.
Studi awal terhadap data tersebut menunjukkan bahwa data tersebut tidak berasal dari pelanggaran baru tetapi sebenarnya merupakan kumpulan dari pelanggaran sebelumnya.
Dari 12 terabyte data tersebut, para peneliti juga mencatat bahwa beberapa di antaranya hampir pasti merupakan duplikat. Namun, pembobolan data ini masih sangat mengkhawatirkan karena sifat sensitif dari informasi yang telah dirilis.
"Kumpulan data ini sangat berbahaya karena para pelaku ancaman dapat memanfaatkan data yang terkumpul untuk berbagai macam serangan,” kata Dyachenko dikutip dari Daily Mail.
Para peneliti mengungkapkan, serangan-serangan ini dapat mencakup pencurian identitas, skema phishing yang canggih, serangan siber yang ditargetkan, dan akses tidak sah ke akun-akun pribadi dan sensitif.
Data telah bocor dari ratusan situs yang berbeda dan lebih dari 20 di antaranya telah merilis ratusan juta catatan.
Kebocoran terbesar berasal dari QQ milik Tencent, aplikasi perpesanan populer di Cina yang memiliki 1,5 miliar catatan dalam pelanggaran tersebut.
Pada 2019 hampir satu miliar data bocor dari basis data tidak aman yang dibuat oleh Verifications.io. Insiden itu merupakan salah satu kebocoran terbesar dan paling merusak yang pernah terjadi, namun tidak sebanyak data sebanyak yang dibocorkan oleh QQ.
Mengingat hal tersebut telah diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 6/POJK.07/2022 tentang Perlindungan Konsumen dan Masyarakat di Sektor Jasa Keuangan.