Anjing Robot Buatan Cina Pimpin Unit Infanteri dalam Latihan Militer
TEKNOLOGI DIGITAL
May 29 2024, 06.44
Cina memamerkan anjing robot yang dilengkapi dengan senapan otomatis di punggungnya saat menggelar latihan militer bersama Kamboja. Video berdurasi dua menit yang dibuat selama latihan “Golden Dragon 2024” Cina-Kamboja juga menunjukkan robot anjing berjalan, melompat, berbaring, dan bergerak mundur di bawah kendali operator jarak jauh.
“Robot ini dapat berfungsi sebagai anggota baru dalam operasi tempur perkotaan kami, menggantikan anggota (manusia) kami untuk melakukan pengintaian dan mengidentifikasi musuh serta menyerang target,” kata seorang tentara yang diidentifikasi sebagai Chen Wei dalam sebuah video dari lembaga penyiaran negara CCTV dilansir dari CNN.
Dalam satu latihan, robot penembak senapan dengan berat 15 kg ini memimpin unit infanteri ke dalam sebuah bangunan simulasi. Bagian akhir dari video ini juga menunjukkan senapan otomatis yang dipasang di bawah drone udara enam rotor, yang mengilustrasikan sebagai peralatan tak berawak yang cerdas.
Penggunaan militer atas anjing robot bukanlah hal yang baru. Sebuah video CCTV dari tahun lalu juga menyoroti anjing-anjing elektronik bersenjata senapan milik Cina dalam sebuah latihan gabungan yang melibatkan militer Kamboja, Laos, Malaysia, Thailand, dan Vietnam yang diselenggarakan di Cina pada November lalu.
Pada 2020, Angkatan Udara AS mendemonstrasikan bagaimana mereka menggunakan anjing robot dan juga drone sebagai salah satu mata rantai dalam Sistem Manajemen Pertempuran Tingkat Lanjut (Advanced Battle Management System - ABMS), yang menggunakan kecerdasan buatan dan analitik data yang cepat untuk mendeteksi dan melawan ancaman terhadap aset militer AS.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina pada 2022, drone telah menjadi hal yang lumrah di medan perang, baik di darat, laut, maupun udara, dengan kendaraan murah yang dikendalikan dari jarak jauh yang mampu melumpuhkan mesin militer canggih seperti tank dan bahkan kapal perang.
Kemampuan mematikan drone yang terlihat di medan perang Ukraina telah menunjukkan bahwa drone merupakan penyeimbang yang hebat, memungkinkan pasukan militer dengan anggaran pertahanan yang kecil untuk bersaing dengan musuh yang memiliki persenjataan dan dana yang jauh lebih baik.
Cina merupakan salah satu eksportir drone terkemuka di dunia. Namun, tahun lalu Kementerian Perdagangan Cina menerapkan kontrol ekspor terhadap teknologi drone, dengan alasan untuk menjaga keamanan dan kepentingan nasional.