Kecanduan Internet Bisa Mengubah Kimia Otak di Usia Muda
TEKNOLOGI DIGITAL
Jun 06 2024, 14.28
Para peneliti telah menemukan bahwa kecanduan internet pada orang muda dapat mengubah otak mereka dan mengganggu pensinyalan dalam jaringan saraf kritis yang berdampak pada pengambilan keputusan, perhatian, memori, koordinasi, dan kesehatan mental.
Dilansir dari laman Medical Daily, kecanduan internet mengacu pada tahap di mana orang-orang memiliki "keasyikan, dorongan, atau perilaku yang berlebihan atau tidak terkontrol dengan baik mengenai penggunaan komputer dan akses Internet yang mengarah pada gangguan atau kesusahan."
Sekitar 0,7% dari populasi AS mengalami kebutuhan kompulsif untuk menghabiskan waktu mereka di internet. Meskipun tidak secara klinis diklasifikasikan sebagai gangguan kesehatan mental, penelitian telah menunjukkan bahwa kecanduan internet meningkatkan risiko komorbiditas psikiatri seperti suasana hati, kecemasan, kontrol impuls, dan gangguan penggunaan zat.
Sebuah studi yang diterbitkan di Plus Mental Health memeriksa bagaimana kecanduan internet mempengaruhi konektivitas fungsional otak remaja. Untuk penelitian, tim meninjau 12 artikel yang melakukan studi neuroimaging pada total 237 peserta untuk memeriksa perubahan konektivitas antara jaringan otak dengan kecanduan internet.
Para peserta berusia antara 10 dan 19 tahun dan memiliki diagnosis kecanduan internet antara 2013 dan 2023. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa remaja dengan kecanduan internet memiliki gangguan yang signifikan di daerah otak yang bertanggung jawab atas aktivitas kontrol eksekutif seperti perhatian, perencanaan, pengambilan keputusan, dan kontrol impuls, dibandingkan dengan rekan-rekan mereka tanpa kecanduan internet.
"Peremasan adalah tahap perkembangan penting di mana orang mengalami perubahan signifikan dalam biologi, kognisi, dan kepribadian mereka. Akibatnya, otak sangat rentan terhadap dorongan terkait kecanduan internet selama ini, seperti penggunaan internet kompulsif, mengidam terhadap penggunaan mouse atau keyboard, dan mengkonsumsi media," Max Chang, penulis utama studi tersebut, mengatakan dalam rilis berita.
Chang menambahkan, temuan dari penelitian menunjukkan bahwa ini dapat menyebabkan perubahan perilaku dan perkembangan yang berpotensi negatif yang dapat berdampak pada kehidupan remaja. Misalnya, mereka mungkin berjuang untuk menjaga hubungan dan aktivitas sosial, berbohong tentang aktivitas online, dan mengalami makan yang tidak teratur dan tidur yang terganggu.
"Tidak ada keraguan bahwa Internet memiliki keuntungan tertentu. Namun, ketika itu mulai mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari, itu adalah masalah. Kami akan menyarankan agar kaum muda memberlakukan batas waktu yang masuk akal untuk penggunaan internet harian mereka dan memastikan bahwa mereka menyadari implikasi psikologis dan sosial dari menghabiskan terlalu banyak waktu online," kata penulis senior Irene Lee.
Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.