Kejahatan Dunia Maya di Telegram Naik 53% di Sepanjang Tahun Ini
TEKNOLOGI DIGITAL
Jul 01 2024, 10.35
Kejahatan dunia maya semakin masif dan platform yang paling sering digunakan adalah Telegram. Penjahat dunia maya secara aktif mengoperasikan saluran dan grup di Telegram yang didedikasikan untuk mendiskusikan skema penipuan, mendistribusikan database yang bocor, dan memperdagangkan berbagai layanan kriminal, seperti pencairan dana, pemalsuan dokumen, layanan serangan DDoS, dan banyak lagi.
Menurut data Digital Footprint Intelligence Kaspersky, volume postingan semacam itu melonjak sebesar 53% pada Mei-Juni 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Meningkatnya minat terhadap Telegram dari komunitas penjahat dunia maya didorong oleh beberapa faktor utama. Pertama, messenger ini sangat populer secara umum di mana audiensnya telah mencapai 900 juta pengguna bulanan, menurut Pavel Durov. Kedua, ini dipasarkan sebagai pengirim pesan paling aman dan independen yang tidak mengumpulkan data pengguna apa pun, sehingga memberikan rasa aman dan impunitas bagi pelaku ancaman,” jelas Alexei Bannikov, analis di Kaspersky Digital Footprint Intelligence, dalam keterangan tertulis.
Selain itu, kata Akexei, menemukan atau membuat komunitas di Telegram relatif mudah, dan dikombinasikan dengan faktor-faktor lain, memungkinkan berbagai saluran, termasuk saluran penjahat dunia maya, untuk mengumpulkan audiens dengan cepat.
Penjahat dunia maya yang beroperasi di Telegram umumnya menunjukkan kecanggihan dan keahlian teknis yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang ditemukan di forum dark web yang lebih terbatas dan terspesialisasi.
Hal ini disebabkan rendahnya hambatan masuk ke komunitas bayangan Telegram karena seseorang dengan tujuan berbahaya hanya perlu membuat akun dan berlangganan sumber kriminal yang dapat mereka temukan karena mereka sudah menjadi bagian dari komunitas kriminal tersebut.
Selain itu, Telegram tidak memiliki sistem reputasi yang serupa dengan yang ditemukan di forum dark web. Sehingga, bahkan banyak penipu di dunia kriminal siber Telegram yang cenderung menipu sesama anggota komunitasnya.