Google akan memberhentikan beberapa ratus pekerja di berbagai bagian bisnisnya, karena raksasa pencarian tersebut mengalihkan lebih banyak sumber daya ke arah perkembangan pesat Artificial intelligence (AI) atau dikenal sebagai kecerdasan buatan.
Dilansir dari laman New York Post, beberapa ratus karyawan dipecat dari tim teknik inti Google. Perusahaan tersebut juga memecat ratusan pekerja dari divisi yang mengerjakan program “Voice Assistant”.
Tidak hanya itu, Google memangkas ratusan peran lainnya sambil merampingkan divisi perangkat kerasnya, yang bertanggung jawab atas perangkat seperti Pixel, Nest, dan Fitbit.
Jumlah pasti karyawan yang terkena dampak PHK masih belum diketahui secara pasti. Namun, menurut laporan, Google memiliki lebih dari 182.000 karyawan di seluruh dunia pada musim gugur lalu.
“Seperti yang telah kami katakan, kami berinvestasi secara bertanggung jawab pada prioritas terbesar perusahaan kami dan peluang signifikan di masa depan,” kata juru bicara Google dalam sebuah pernyataan.
“Untuk menempatkan kami dalam posisi terbaik dalam memanfaatkan peluang ini, sepanjang paruh kedua tahun 2023, sejumlah tim kami melakukan perubahan agar menjadi lebih efisien dan bekerja lebih baik, serta menyelaraskan sumber daya mereka dengan prioritas produk terbesar mereka,” juru bicara Google menambahkan.
Google mengatakan bahwa beberapa tim terus melakukan perubahan organisasi seperti ini, termasuk penghapusan peran secara global. Kami terus mendukung karyawan yang terkena dampak saat mereka mencari peran baru di Google dan di luarnya.
Diketahui, perombakan tenaga kerja terjadi ketika Google, Microsoft, dan perusahaan teknologi besar lainnya bersaing ketat untuk membangun alat AI yang canggih.
Pada bulan Desember, Google meluncurkan produk AI generatif terbarunya yang disebut Gemini, yang akan bersaing langsung dengan ChatGPT OpenAI yang didukung Microsoft.
Karyawan yang dipecat akan dapat melamar peran lain di perusahaan. Google juga memberi mereka sumber daya seperti layanan penempatan tenaga kerja dan pesangon, kata perusahaan itu.