Jumlah Deepfakes Naik 900 Persen, 20 Perusahaan Teknologi Perang Lawan Misinformasi AI

blog_10

TEKNOLOGI DIGITAL

Feb 18 2024, 11.40

Dua puluh perusahaan teknologi terkemuka di dunia menyampaikan komitmen untuk memerangi misinformasi kecerdasan buatan (AI) dalam pemilihan umum di Amerika Serikat dan juga di negara lainnya.

Industri ini secara khusus menargetkan deepfakes, yang dapat menggunakan audio, video, dan gambar yang menipu untuk meniru para pemangku kepentingan utama dalam pemilihan umum yang demokratis atau untuk memberikan informasi pemungutan suara yang salah.

Dilansir dari laman CNBC, dua puluh perusahaan teknologi itu antara lain  Meta, Microsoft, Google, Amazon, IBM dan Adobe. Mereka menandatangani kesepakatan perang melawan misinformasi AI.  Startup kecerdasan buatan OpenAI, Anthropic dan Stability AI juga bergabung dengan grup ini, bersama dengan perusahaan media sosial seperti Snap, TikTok, dan X.

Platform teknologi sedang mempersiapkan diri untuk tahun pemilihan umum yang besar di seluruh dunia yang mempengaruhi lebih dari empat miliar orang di lebih dari 40 negara. 

Menurut data dari Clarity, maraknya konten yang dihasilkan oleh AI telah menyebabkan kekhawatiran misinformasi terkait pemilu yang serius, dengan jumlah deepfake yang telah dibuat meningkat 900% dari tahun ke tahun.

Misinformasi dalam pemilu telah menjadi masalah besar sejak kampanye presiden 2016, ketika aktor-aktor Rusia menemukan cara yang murah dan mudah untuk menyebarkan konten yang tidak akurat di seluruh platform sosial. Anggota parlemen bahkan lebih khawatir saat ini dengan pesatnya perkembangan AI.

"Ada alasan untuk kekhawatiran serius tentang bagaimana AI dapat digunakan untuk menyesatkan pemilih dalam kampanye," kata Josh Becker, seorang senator negara bagian Demokrat di California.

"Sangat menggembirakan melihat beberapa perusahaan datang ke meja perundingan, tetapi saat ini saya tidak melihat ada cukup banyak hal yang spesifik, jadi kami mungkin akan membutuhkan undang-undang yang menetapkan standar yang jelas,” ujar Becker.

Sementara itu, teknologi pendeteksian dan watermark yang digunakan untuk mengidentifikasi deepfakes belum berkembang cukup cepat untuk mengikutinya. Untuk saat ini, perusahaan-perusahaan tersebut baru saja menyetujui apa yang disebut sebagai seperangkat standar teknis dan mekanisme pendeteksian.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Manfaat AI Bagi Humas, Efisiensi Pekerjaan Hingga Mitigasi Krisis

TEKNOLOGI DIGITAL

May 20 2024, 11.15

AI juga membuat humas menjadi lebih kreatif berinovasi menghadirkan produk kehumasan baru.


Generic placeholder image

Studi: 85% Gen Z dan 73% Boomer Gunakan AI Generatif di Tempat Kerja

TEKNOLOGI DIGITAL

May 11 2024, 10.32

Mereka menggunakan AI generatif setidaknya beberapa kali dalam seminggu dan menghemat waktu setidaknya 30 menit sehari.


Generic placeholder image

Warren Buffet: AI Berbahaya, Sama Seperti Senjata Nuklir

TEKNOLOGI DIGITAL

May 07 2024, 05.44

Teknologi ini memiliki potensi yang sangat besar untuk kebaikan dan potensi yang sangat besar untuk bahaya.


Generic placeholder image

Aitana, Model AI Perempuan yang Berpenghasilan Rp170 Juta per Bulan

TEKNOLOGI DIGITAL

May 04 2024, 23.10

Aitana menghasilkan lebih dari 1.000 euro atau sekitar Rp17 juta per iklan.


Generic placeholder image

APMF 2024 Ajak Pengambil Keputusan untuk Tingkatkan Standar Dunia Industri di Indonesia

EKONOMI & BISNIS

May 04 2024, 07.40

Tema APMF 2024 yaitu Make Your Mark mengajak orang untuk berpikir panjang.


Event Akan Datang

View all events

Related Events

 Mar 08 2022, 00.00

 Jun 28 2022, 00.00

 Aug 24 2022, 00.00

Copyright Katadata 2022