Disrupsi telah mengubah pemahaman tentang model bisnis, salah satunya adalah munculnya industri maklon. Industri ini adalah sebuah fenomena di mana seseorang yang memiliki ide untuk memroduksi barang tanpa harus memiliki pabrik dan juga merekrut tenaga kerja.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, industri maklon adalah jenis industri di mana seseorang yang memiliki kreativitas dan ide bisa mendatangi langsung pabrik dan meminta barang tersebut diproduksi lalu dijual.

“Industri maklon berbasiskan kreativitas. Sama seperti gig economy dan juga sharing economy  yang memuncullkan digitalisasi dan digitalisasi menciptakan ruang ekonomi baru serta kegiatan ekonomi baru. Ini yang harus terus kira cari di masa depan,” kata Suahasil saat menjadi pembicara kunci di acara Grab Business Forum 2024 dengan tema Paving the Way to the Bolder Future, Selasa (14/5/2024).

Suahasil menambahkan, industri maklon mirip dengan bisnis yang dijalankan oleh Grab yang memberikan jasa transportasi tanpa harus memiliki kendaraan bermotor. Kata dia, Grab bekerja sama dengan pihak lain serta membangun environment yang menghubungkan penjual dan pembeli serta menciptaka model bisnis baru.

“Disrupsi menciptakan model bisnis yang tidak pernah dikenal sebelumnya, ada suatu ruang baru yang harus dipikirkan agak dalam bagaimana model bisnis seperti Grab membantu ruang-ruang baru ini, termasuk ruang ekonomi hijau,” ungkap Suahasil.

Managing Director GRAB Indonesia Neneng Goenadi mengungkapkan, perekonomian dunia yang tengah bergejolak membuat pelaku usaha hati-hati dan waspada. 

Namun, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I sebesar 5,11% membuktikan bahwa ekonomi Indonesia masih tetap kuat di mana kontribusi terbesar adalah tingginya permintaan domestik.

“Pertumbuhan ekonomi saat ini sebuah optimisme bagi industri di Indonesia. Untuk mendukung ketahanan dan kemajuan ekonomi nasional peran digitalisasi sangat penting. Digitalisasi akan menjadi hal yang sangat penting bagi Indonesia. Perusahaan yang bertransformasi tidak hanya mampu beradaptasi dengan dinamika pasar tapi juga meningkatkan produktivitas dan efisiensi bisnis. Pelaku usaha juga dapat mempertahankan kelangsungan bisnis secara jangka panjang,” jelas Neneng.

Karena itu, kata dia, Grab meluncurkan layanan Grab for Business yang bisa membantu perusahaan lewat solusi B2B dan teknologi yang terintegrasi untuk menyederhanakan proses operasional di perusahaan yang sedang terdisrupsi.

Grab for Business adalah layanan yang didedikasikan untuk pengguna Grab corporate dari berbagai ukuran bisnis, baik itu kecil, menengah, hingga besar, dalam mempermudah berbagai aktivitas sehari-hari mereka.