Membangun Wirausaha Muda: Pentingnya Adaptasi dan Edukasi Pasar

blog_10

EKONOMI & BISNIS

Oct 13 2024, 09.09

Dalam upaya meningkatkan jumlah wirausaha di Indonesia, penting bagi generasi muda untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan yang inovatif. 

Head of Public Policy and Government Relations Tokopedia, Hilmi Adrianto, mengatakan mayoritas pelaku UMKM yang tergabung di platform e-commerce merupakan pengusaha muda yang bersemangat untuk menciptakan dan mengembangkan bisnis mereka. 

"Profil UMKM di Tokopedia rata-rata memang masih muda. Semangat itu yang kami ingin bawa, bagaimana menghadirkan kemudahan berusaha, semudah mereka bisa menggunakan media sosial. Kami ingin mempermudah usahawan muda agar bisa berjualan secara online dengan mudah," kata Hilmi pada sesi diskusi UMKM Muda Masa Depan Perekonomian Bangsa di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Jumat (11/10/2024).

Namun, Hilmi menekankan bahwa langkah pertama untuk memulai usaha tidak selalu cukup. Banyak aspek lain yang perlu diperhatikan, termasuk legalitas seperti Nomor Induk Berusaha (NIB) dan izin lainnya. Menurutnya, wirausahawan sejati harus terus tumbuh dan melihat peluang yang ada di pasar. 

“Kalau memiliki jiwa entrepreneur, mereka akan selalu mencari kesempatan untuk tumbuh dan menyesuaikan produk serta izin yang diperlukan," tambahnya.

Hilmi juga menekankan pentingnya adaptasi dalam dunia bisnis yang terus berkembang. Dengan perubahan regulasi dan tantangan yang ada di depan, wirausaha harus terus berinovasi dan memanfaatkan teknologi yang ada untuk memperluas bisnis mereka. 

"Dua kata dari saya: terus beradaptasi. Setelah memulai, terus beradaptasi dengan tantangan dan kesempatan yang ada di depan. Memanfaatkan platform seperti Tokopedia untuk memperluas jangkauan sangatlah penting," katanya.

Di tengah perkembangan e-commerce yang semakin dinamis, Hilmi yakin bahwa generasi muda Indonesia, termasuk mahasiswa, memiliki potensi besar untuk beradaptasi dan memulai bisnis mereka sekarang juga. 

Sementara itu, Founder & CEO of AVO Innovation Technology, Anugrah Pakerti, juga memberikan pandangannya mengenai dunia wirausaha, khususnya di sektor kecantikan. Dia menceritakan bagaimana Avoskin dibangun pada tahun 2014 dengan visi untuk menghadirkan produk-produk yang memiliki izin BPOM, yang dia lihat sebagai peluang di tengah banyaknya produk yang tidak memiliki izin tersebut.

"Ketika kami memulai, kami menyadari bahwa memiliki produk yang terdaftar di BPOM sudah merupakan nilai tambah yang signifikan. Meskipun rencana bisnis kami tidak sekompleks seperti hari ini, kami bertekad untuk terus maju," jelas Anugrah. 

Anugrah menekankan pentingnya edukasi pasar dan menggunakan media sosial untuk menjangkau konsumen. "Kami menggunakan cara yang paling sederhana untuk edukasi pasar, yakni melalui media sosial yang di-drive oleh orang-orang terdekat. Mereka yang telah mencoba produk kami menjadi suara yang membantu mengedukasi konsumen lain," ujarnya.

Namun, Anugrah juga menyadari tantangan yang dihadapi para wirausaha, seperti perlunya pendaftaran merek yang sering kali terabaikan oleh UMKM. Menurut dia, banyak UMKM yang setelah bisnisnya tumbuh mengalami konflik karena merek mereka tidak terdaftar dan ini bisa menjadi kendala besar dan menambah biaya.

Karena itu, Anugrah menekankan bahwa wirausahawan perlu memiliki mentalitas yang kuat untuk menghadapi tantangan. "Saya selalu mengingat bahwa menjadi seorang entrepreneur harus berani mengambil risiko dan beradaptasi. Jika kita jatuh, yang penting adalah bangkit kembali. Mentalitas ini perlu dimiliki, terutama bagi generasi muda yang memiliki banyak kesempatan," ujar Anugrah.

Ia mengajak mahasiswa untuk mengambil langkah awal dalam berwirausaha dengan semangat dan keberanian. "Just do it. Ketika kita melakukan sesuatu, kita akan belajar dari pengalaman. Proses belajar ini akan membuat kita lebih baik ke depannya," jelas dia.

Di sisi lain, Sekretaris Program Studi MBA FEB UGM, Rocky Adiguna, mengatakan bahwa tantangan utama yang dihadapi adalah mendorong pelaku UMKM untuk mengenali dan mengejar peluang pertumbuhan yang ada. Kemudian, juga ada tiga area penting dalam menjalankan bisnis: penciptaan nilai, penyampaian nilai, dan penangkapan nilai. 

“UMKM sering kali mampu membuat produk, tetapi mereka kesulitan dalam menyampaikannya ke pasar dan mendapatkan keuntungan. Tanpa kemampuan untuk mencapai pelanggan dan mendapatkan profit, usaha tersebut tidak akan berkelanjutan,” jelasnya.

Karena itu, ia menekankan pentingnya ekosistem untuk mendukung UMKM, sehingga generasi muda akan lebih berani mengambil langkah untuk menjadi wirausaha, tidak hanya sekadar memulai bisnis, tetapi juga mengembangkan jiwa kewirausahaan yang inovatif dan berkelanjutan.

“Ketika UMKM tergabung dalam ekosistem, mereka akan memiliki akses ke sumber daya yang dapat membantu mereka mengatasi tantangan yang ada,” jelasnya.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Filsafat Melawan Kedunguan: Dialog Bernalar Berdaya x Komunitas Bambu

GAYA HIDUP

Oct 22 2024, 19.39

Acara seperti ini penting untuk memberikan ruang diskusi dan bertukar pikiran secara terbuka.


Generic placeholder image

AVOrestation 2024: Kolaborasi Seni, Edukasi, dan Gaya Hidup Berkelanjutan di Candi Prambanan

LAINNYA

Oct 15 2024, 18.12

Rangkaian acara AVOrestation 2024 menghadirkan berbagai kegiatan menarik dan interaktif yang mengedukasi sekaligus menginspirasi.


Generic placeholder image

Indonesia Butuh Lebih Banyak Wirausaha untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

EKONOMI & BISNIS

Oct 13 2024, 08.30

Jumlah wirausaha yang lebih tinggi sangat dibutuhkan untuk mendukung target pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja berkualitas.


Generic placeholder image

Menkop UKM Sebut Kampus Harus Jadi Pabrik Wirausaha untuk Wujudkan Indonesia Emas 2045

EKONOMI & BISNIS

Oct 11 2024, 14.36

Program entrepreneur hub yang melibatkan kampus ini juga menjadi ajang untuk mengembangkan ekosistem bisnis bagi pelaku UMKM dengan melibatkan berbagai stakeholder.


Generic placeholder image

Alternativa Film Project inDrive Luncurkan Penghargaan dan Festival Film 2024 di Yogyakarta

LAINNYA

Sep 12 2024, 11.17

Alternativa Film Awards and Festival menghadirkan sistem alternativa untuk mengakui para sineas dari industri berkembang yang belum dikenal secara luas.


Event Akan Datang

View all events

Related Events

 Apr 05 2022

 Sep 07 2022

 Mar 21 2023

Copyright Katadata 2022