Mengenal Penyebab Gangguan Mental pada Remaja dan Cara Mengatasinya
GAYA HIDUP
Mar 05 2024, 15.28
Gangguan kesehatan mental pada remaja belakangan ini kerap terjadi, baik di kota-kota besar maupun di pedesaan. Gangguan mental pada remaja itu tentunya tak bisa diabaikan, karena bisa berdampak serius pada kehidupannya.
Remaja dengan gangguan kesehatan mental dicirikan sebagai seseorang yang suka menyendiri, mengalami perubahan perilaku dan suasana hati yang sangat cepat, dan bahkan terkadang tanpa alasan yang jelas bisa menjadi pemarah, suka memukul, atau membully orang lain.
Melansir dari Instagram Pemprov Jatim, satu dari tiga remaja, atau sekitar 34,9%, yang juga setara dengan 15,5 juta remaja berusia 10-17 tahun terdeteksi mengalami masalah kesehatan mental dalam 12 bulan terakhir. Selain itu, ditemukan pula survei yang menyatakan bahwa, satu dari 25 remaja, atau sekitar 5,5%, yang juga setara dengan 2,45 juta remaja mengalami gangguan mental dalam 12 bulan terakhir.
Faktor-faktor penyebab gangguan mental pada remaja ini bisa karena faktor biologis, misalnya keturunan, kerusakan otak akibat kecelakaan atau lainnya, maupun penggunaan obat-obat terlarang atau narkoba.
Faktor berikutnya yang juga bisa mempengaruhi kesehatan mental pada remaja adalah faktor psikologis. Faktor ini dipicu oleh trauma masa kecil, pelecehan emosi atau fisik atau seksual, ketidakmampuan untuk berinteraksi, maupun ditelantarkan oleh keluarga.
Selanjutnya ada faktor lingkungan. Misalnya perpisahan atau kematian orang tua, rendah diri, kesepian yang berkepanjangan dan berlarut-larut, standar sosial, maupun keadaan sosial ekonomi.
Untuk mengatasi gangguan mental pada remaja tersebut dapat dilakukan dengan bantuan orang lain, atau kemauan dari diri sendiri.
Yang pertama, selalu mengatakan hal-hal positif pada diri sendiri. Kedua, membuat jurnal atau diary untuk menuliskan segala hal yang membuat bersyukur pada hari itu. Yang ketiga, mencintai diri sendiri dengan menerima segala kekurangan dan kelebihan yang dimiliki, serta fokus pada perawatan diri pribadi.
Kemudian yang keempat, rutin berolahraga, karena bisa melepaskan endorfin, menyingkirkan stres dan meningkatkan suasana hati. Yang kelima, tidur tepat waktu, dan berusaha meninggalkan kebiasaan begadang untuk urusan yang tidak perlu.
Keenam, mulailah terbuka dengan menceritakan segala keluh kesah dan permasalahan yang dihadapi pada keluarga, ataupun orang-orang terdekat yang dapat dipercaya. Dan yang terakhir, selalu rajin beribadah sesuai agama dan keyakinan masing-masing, agar mendapat ketenangan jiwa dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.