Merasa Lelah Sepanjang Waktu? Mungkin Ini Penyebabnya

GAYA HIDUP

Mar 06 2024, 07.56

Lelah merupakan hal yang normal jika bisa diatasi dengan tidur atau istirahat. Tetapi, jika rasa lelah tersebut tak hilang meski waktu tidur telah tercukupi, mungkin ini merupakan tanda adanya indikasi masalah kesehatan yang membutuhkan perhatian segera.

Hari kerja yang panjang, kurang tidur, dan stres di kantor dapat menjadi faktor paling umum yang membuat Anda merasa lelah. Namun, ada juga rasa lelah yang muncul sebagai gejala dari kondisi medis tertentu.

Dilansir dari Medical Daily, berikut adalah kondisi kesehatan yang menyebabkan Anda selalu merasa kelelahan sepanjang hari.

1. Anemia - Anemia adalah salah satu penyebab kelelahan yang paling umum. Seseorang yang memiliki anemia tidak memiliki cukup sel darah merah dalam tubuh, menyebabkan gejala seperti kelelahan, pusing, merasa dingin dan rewel.

Paling sering, anemia disebabkan oleh kekurangan zat besi. Oleh karena itu, kondisi ini dapat diatasi dengan memasukkan makanan kaya zat besi dalam makanan dan penggunaan suplemen zat besi.

2. Sleep Apnea - Ini menyebabkan tubuh berhenti bernapas sesaat selama tidur. Kondisi tersebut dapat mempengaruhi kualitas tidur dan karenanya membuat Anda merasa lelah.

Untuk kasus apnea tidur yang lebih ringan, perubahan gaya hidup seperti menurunkan berat badan atau berhenti merokok dapat membantu mengatasi gangguan tidur. Dalam kasus yang lebih parah di mana ada obstruksi dalam pernapasan, operasi dan terapi dapat membantu.

3. Diabetes - Seseorang yang menderita diabetes memiliki perubahan kadar gula darah, yang dapat menyebabkan kelelahan. Seorang pasien yang sudah menjalani pengobatan diabetes juga dapat mengalami kelelahan sebagai efek samping dari pengobatan.

Identifikasi dini dan mengambil pengobatan yang benar adalah kunci untuk mengelola diabetes. Menurunkan berat badan ekstra dan memiliki diet sehat juga membantu dalam perawatan.

4. Tiroid - Penyakit tiroid dapat disebabkan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau kurang aktif. Pada orang yang memiliki tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), metabolisme melambat menyebabkan gejala seperti kelesuan dan kelelahan. Pada orang dengan tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme), metabolisme dipercepat yang menyebabkan kelelahan dan kesulitan tidur.

Pilihan diet dan gaya hidup yang tepat, bersama dengan obat-obatan, dapat membantu dalam manajemen tiroid.

5. Infeksi - Seseorang dapat menunjukkan gejala kelelahan ketika tubuh sedang melawan infeksi virus atau bakteri. Infeksi mulai dari flu hingga HIV dapat menyebabkan kelelahan.

Seiring dengan kelelahan, gejala lain seperti demam, sakit kepala, sakit tubuh, sesak napas dan kehilangan nafsu makan juga dapat menyertai infeksi. Mengobati gejala dan istirahat yang cukup membantu dalam pemulihan yang lebih cepat.

6. Alergi makanan - Kelelahan mungkin merupakan tanda peringatan dini dari alergi makanan tersembunyi dan gangguan autoimun seperti penyakit celiac.

Mengidentifikasi alergen menggunakan tes alergi makanan atau melalui diet eliminasi dapat membantu dalam pengobatan alergi.

7. Penyakit jantung - Jika Anda merasa lelah dari aktivitas yang dulunya mudah, maka ada baiknya untuk memeriksa kesehatan jantung Anda, karena kelelahan dapat menjadi indikasi penyakit jantung yang mendasarinya.

8. Depresi/kecemasan - Kelelahan juga bisa menjadi indikator gangguan kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan. Kombinasi pengobatan dan psikoterapi dapat membantu meringankan gejala.

Kendati demikian, terlepas dari segala kondisi kesehatan yang telah disebutkan di atas, kebiasaan gaya hidup tertentu seperti dehidrasi, pola makan yang buruk, stres dan kurang tidur juga dapat menyebabkan kelelahan.

Melakukan diet seimbang, olahraga teratur dan tidur rutin dapat membantu mengatasi kelelahan yang disebabkan oleh kebiasaan gaya hidup.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani