Jumlah Milenial yang Mengidap Kanker Kolorektal Terus Meningkat

GAYA HIDUP

Mar 06 2024, 19.48

Generasi milenial lebih sering membeli suplemen kesehatan serta produk bebas gula untuk mencegah penyakit dibandingkan generasi boomer dan Gen-X. Namun, sebuah studi mengungkapkan, kanker kolorektal, yang menyerang usus besar dan rektum, meningkat di antara generasi ini.

“Meskipun telah terjadi penurunan yang stabil dalam penyakit kanker kolorektal selama beberapa dekade terakhir, kanker ini hanya terbatas pada orang yang berusia di atas 55 tahun", kata Dr Melvin Look, seorang ahli bedah konsultan di bidang bedah saluran cerna dan laparoskopi di PanAsia Surgery kepada Channel News Asia.

“Bagi mereka yang berusia di bawah 55 tahun, kami telah melihat adanya peningkatan insiden sebesar 50 persen dari tahun 1994 hingga 2014,” jelas Look.

Direktur medis dan spesialis bedah umum di G&L Clinic Ganesh Ramalingam mengungkapkan, pada 2019, sekitar 20 persen diagnosis kanker kolorektal berusia di bawah usia 55 tahun, yang merupakan dua kali lipat dari angka pada 1995.

Ada juga peningkatan tahunan sebesar 3 persen pada penyakit stadium lanjut di antara mereka yang berusia di bawah 50 tahun,

"Ketika kita melihat generasi milenial secara khusus, mereka menghadapi risiko kanker kolorektal dua kali lipat dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun 1950,” jelas Ramalingan.

Kanker kolon dan rektum tidak memandang bulu. Kanker ini merupakan penyebab utama kematian akibat kanker pada pria di bawah 50 tahun, dan penyebab utama kedua pada wanita dalam kelompok usia yang sama.

Faktor-faktor penyebab kanker ini antara lain makanan tinggi natrium, asupan gula yang berlebihan, kurangnya serat serta kondisi seperti sindrom iritasi usus besar (IBS) dan konstipasi kronis.

Stres kronis dan kurang gerak juga berperan. Stres dapat memicu peradangan penyebab kanker, sementara kurangnya olahraga memperlambat pergerakan usus.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi