Generasi Milenial Berpotensi Menjadi Generasi Terkaya
EKONOMI & BISNIS
Mar 02 2024, 11.25
Generasi milenial berpotensi menjadi generasi terkaya yang pernah ada. Menurut Laporan Kekayaan 2024 dari agen properti Knight Frank, mereka yang lahir dari tahun 1981 hingga 1996 atau juga dikenal sebagai Generasi Y, mungkin akan mendapatkan rezeki nomplok yang cukup besar dalam 20 tahun ke depan.
Ini berkat properti dan aset lain yang dikumpulkan oleh orang tua dan kakek-nenek mereka. Jumlahnya bisa mencapai sekitar 90 triliun dolar AS di Amerika Serikat saja.
"Ketika generasi bisu (lahir dari tahun 1925 hingga 1945), generasi baby boomer (1946 hingga 1964) dan kelompok tertua Generasi X (1965 hingga 1979), meninggal dunia, £2,5 triliun (€2,9 triliun) dalam bentuk kekayaan yang terikat di rumah-rumah mereka akan terbebas," tulis laporan tersebut, dikutip dari Yahoo Finance.
Kepala riset global di Knight Frank Liam Bailey mengungkapkan, kekayaan ke generasi muda akan sangat membantu dalam meningkatkan investasi yang berkelanjutan dan pengurangan jejak karbon.
"Generasi milenial tampaknya telah memahami pesan untuk mengurangi konsumsi di mana 80% responden pria dan 79% responden wanita mengatakan bahwa mereka berusaha mengurangi jejak karbon mereka," ujar Bailey.
Meskipun warisan kemungkinan akan menambah banyak uang untuk keuangan milenial di masa depan, kenyataan saat ini jauh lebih suram. Generasi milenial telah diguncang oleh sejumlah guncangan seperti Brexit, pandemi, krisis biaya hidup, perang Rusia-Ukraina, dan krisis energi yang diakibatkannya. Baru-baru ini, perang Israel-Hamas dan serangan Laut Merah juga berkontribusi terhadap meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.
Beberapa faktor di atas juga telah menyebabkan kenaikan inflasi, dengan inflasi Inggris menyentuh level tertinggi dalam 41 tahun terakhir sebesar 11,1% pada Oktober 2022. Meskipun telah turun secara signifikan sejak saat itu, mencapai 4% pada Januari 2024, angka tersebut masih dua kali lipat dari target 2% Bank of England.
Hal ini menyebabkan suku bunga yang lebih tinggi, karena Bank of England berusaha mengendalikan inflasi. Suku bunga KPR juga telah meningkat. Harga properti telah menyebabkan banyak generasi milenial mengatakan bahwa mereka tidak mampu membeli rumah saat ini.
Krisis biaya hidup juga berkontribusi pada beberapa generasi milenial yang mengatakan bahwa mereka hidup dari bulan ke bulan dengan gaji mereka, dan tidak mampu berkontribusi banyak untuk rekening tabungan atau dana pensiun. Hal ini kontras dengan gambaran stereotip tentang rata-rata generasi milenial yang membuang-buang uang untuk membeli kopi mahal dan kemewahan lainnya.