Kualitas Tidur Warga Amerika Menurun akibat Stres yang Meningkat

blog_10

GAYA HIDUP

Apr 21 2024, 12.40

Jajak pendapat yang dilakukan Gallup mengungkapkan, 57% orang dewasa di Amerika merasa lebih baik jika mereka tidur lebih banyak. Sementara itu, 42% mengungkapkan mereka tidur sebanyak yang mereka butuhkan.

Temuan ini hampir berbalik dalam satu dekade terakhir. Pengukuran terakhir pada 2013 menemukan bahwa 56% orang Amerika mendapatkan waktu tidur yang mereka butuhkan, sementara 43% tidak.

Secara keseluruhan, orang Amerika mendapatkan waktu tidur yang lebih sedikit dibandingkan dengan beberapa dekade sebelumnya. Pada 1942, 59% orang Amerika mendapatkan delapan jam atau lebih tidur per malam, sementara hanya 3% yang mendapatkan lima jam atau kurang.

Pada 2024, hanya 25% orang Amerika yang mendapatkan rata-rata delapan jam tidur dan 20% melaporkan tidur selama lima jam atau kurang.

Perempuan muda adalah yang paling tidak mendapatkan tidur yang cukup, dengan 36% perempuan berbanding 48% laki-laki yang melaporkan tidur cukup.

Jumlah tidur untuk laki-laki dan perempuan menunjukkan penurunan yang signifikan dari pembacaan sebelumnya pada 2013 dan 2014 dan merupakan yang terendah yang diukur untuk setiap kelompok hingga saat ini. 

Penurunan ini ditemukan di semua kelompok usia, meskipun orang dewasa muda berusia antara 18 dan 29 tahun menunjukkan perbedaan terkecil.

Gallup mengungkapkan peningkatan stres dapat mendorong tren penurunan kualitas tidur ini, karena American Psychological Association melaporkan adanya "hubungan yang kuat antara stres dan kualitas tidur."

Jajak pendapat tersebut menunjukkan 63% orang Amerika yang menyatakan ingin lebih banyak tidur juga sering mengalami stres.

"Selama 30 tahun terakhir, jumlah orang Amerika yang mengalami stres terus meningkat setelah mengalami penurunan tajam pada tahun 2003," demikian laporan Gallup dilansir dari laman New York Post.

Data terbaru menunjukkan bahwa hampir setengah dari seluruh orang Amerika, 49%, melaporkan sering mengalami stres  atau naik 16 poin selama dua dekade terakhir dan merupakan yang tertinggi dalam tren Gallup hingga saat ini.

Marc Siegel, profesor klinis kedokteran di NYU Langone Medical Center dan kontributor medis Fox News, mengkonfirmasi hubungan antara tidur dan stres, menyebutnya sebagai siklus kekhawatiran.

"Keduanya saling berhubungan. Jika Anda semakin stres, Anda tidak tidur; jika Anda tidak tidur, Anda akan semakin stress,” ungkap Siegel.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Tips Mengatasi Kurang Tidur Selama Bulan Puasa

GAYA HIDUP

Mar 17 2024, 17.54

Olahraga saat puasa bisa meningkatkan kualitas tidur.


Copyright Katadata 2022