Kekurangan Vitamin D Bisa Tingkatkan Risiko Eksim Pada Anak

blog_10

GAYA HIDUP

Apr 22 2024, 08.30

Kekurangan vitamin D diketahui tidak hanya dapat kekuatan tulang dan meningkatkan risiko patah tulang dan infeksi. Namun, para peneliti juga telah mengidentifikasi hubungan yang signifikan antara rendahnya kadar vitamin D dan kejadian eksim pada anak kecil.

Dilansir dari Medical Daily, eksim juga dikenal sebagai dermatitis atopik, yang merupakan kondisi kulit kronis yang ditandai dengan kemerahan, peradangan, gatal, dan iritasi. Meskipun biasanya dimulai selama masa kanak-kanak, itu dapat bermanifestasi pada individu dari segala usia.

Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Organisasi Alergi Dunia, para peneliti dari Universitas Chang Gung di Taiwan mengeksplorasi hubungan antara kadar serum vitamin D dan sensitisasi alergen. Sensitisasi alergen terjadi ketika tubuh mengembangkan antibodi IgE terhadap alergen yang tertelan, diserap, atau dihirup. Studi ini juga memeriksa bagaimana hubungan ini mempengaruhi kemungkinan mengembangkan dermatitis atopik pada anak kecil.

"Kekurangan vitamin D sangat terkait dengan prevalensi sensitivitas alergen yang meningkat, berpotensi meningkatkan kerentanan terhadap dermatitis atopik pada anak usia dini," tulis para peneliti.

Studi ini melibatkan total 222 anak, termasuk mereka yang menderita dermatitis atopik dan anak-anak sehat yang sesuai usia tanpa kondisi atau penyakit alergi lainnya. Para peserta terdiri dari tiga kelompok usia: enam bulan, dua tahun, dan empat tahun.

Di antara anak-anak yang berusia enam bulan, 59 menderita dermatitis atopik, dan 36 sehat. Dalam kelompok dengan anak berusia dua tahun, 37 memiliki dermatitis atopik, 29 sehat, sementara 32 anak memiliki dermatitis atopik, dan 29 sehat dalam kelompok empat tahun.

Kemudian, sampel serum dari semua peserta dikumpulkan dan diuji untuk vitamin D, tingkat IgE total, dan tingkat IgE spesifik alergen. Berdasarkan kadar vitamin D mereka, anak-anak dibagi menjadi tiga kelompok: yang kurang dari 20 ng/ml, yang antara 20 ng/ml hingga 30 ng/ml, dan yang lebih besar dari 30 ng/ml.

Di antara anak-anak pada usia enam bulan dan 4 tahun, mereka yang memiliki kurang dari 20 ng/ml vitamin D memiliki lebih banyak menyusui eksklusif dan atopi ibu daripada mereka yang memiliki kadar vitamin D lebih dari 30 ng/ml. Atopy mengacu pada kecenderungan genetik untuk mengembangkan penyakit alergi termasuk rinitis alergi, asma, dan dermatitis atopik.

Anak-anak dengan dermatitis atopik memiliki kadar vitamin D yang lebih rendah pada usia 2 dan 4 tahun. Namun, lebih banyak suplementasi vitamin D dicatat pada anak-anak dengan eksim pada usia enam bulan dibandingkan dengan anak-anak sehat pada usia yang sama.

Para peneliti juga mencatat bahwa sensitivitas alergen makanan lebih tinggi pada anak-anak dengan dermatitis atopik pada usia 0,5 dan 4 tahun, sedangkan sensitivitas tungau dan IgE lebih tinggi pada usia 2 dan 4 tahun.

Alergi makanan dan atopi ibu diidentifikasi sebagai faktor risiko terbesar untuk dermatitis atopik pada anak-anak berusia 6 bulan. Namun, bagi mereka yang berusia 2 dan 4 tahun, faktor risiko utamanya adalah kadar vitamin D dan sensitivitas alergi tungau.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Copyright Katadata 2022