Bagi Lansia, Patah Pinggul Bisa Lebih Mematikan Dibanding Kanker

blog_10

GAYA HIDUP

May 17 2024, 10.53

Patah pinggul adalah ketakutan umum yang terjadi pada orang lanjut usia. Hal ini terkait dengan masa pemulihan yang lama dan bahkan kematian. Penelitian baru memvalidasi dan mengukur ketakutan tersebut dan menemukan tingkat kelangsungan hidup setelah patah pinggul pada orang lansia lebih rendah dibandingkan dengan pasien kanker.

Dilansir dari laman Verywell Health, penelitian yang dipublikasikan di JBMR Plus ini meneliti data kesehatan dari hampir 100.000 warga Kanada berusia 65 tahun ke atas dan menemukan bahwa patah tulang pinggul memberikan dampak yang paling buruk. Kurang dari sepertiga laki-laki dan separuh perempuan yang terkena dampak, hanya dapat bertahan hidup selama lima tahun pasca patah tulang. Demografi tertua, yaitu orang yang berusia di atas 85 tahun, menghadapi prognosis terburuk. 

Studi tersebut mencatat bahwa meskipun perempuan umumnya memiliki hasil pasca patah tulang yang lebih baik dibandingkan laki-laki, namun mereka juga berisiko lebih tinggi mengalami patah tulang pada awalnya.

Secara keseluruhan, para peneliti menemukan bahwa pasien memiliki risiko kematian tertinggi pada bulan awal setelah mereka mengalami patah tulang. Namun para dokter mengatakan bahwa kematian akibat patah tulang pinggul bukan disebabkan oleh patahnya tulang itu sendiri, melainkan lebih disebabkan oleh apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seberapa Umumkah Meninggal Setelah Pinggul Patah?
Semua patah tulang yang berhubungan dengan osteoporosis pada pasien lanjut usia dikaitkan dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang lebih rendah, kata rekan penulis studi Jacques P. Brown, MD, profesor kedokteran di Laval University, kepada Verywell.

“Tetapi patah tulang pinggul adalah skenario terburuk, di mana setidaknya 30% orang akan meninggal dalam setahun,” katanya.

Brown mengatakan, bulan pertama biasanya merupakan bulan tersulit. Meski begitu, mereka yang bertahan hidup pada bulan pertama juga akan memiliki tingkat kelangsungan hidup yang rendah selama lima tahun dibandingkan dengan populasi pada usia yang sama.

Mengapa Patah Pinggul Begitu Mematikan?
Patah tulang pinggul sangat berbahaya karena memerlukan periode imobilitas, yang dapat menyebabkan komplikasi seperti pembekuan darah, atrofi otot, infeksi, dan gagal jantung. 

Barbara Bawer, MD, seorang dokter pengobatan keluarga di The Ohio State University Wexner Medical Center, mengatakan kepada Verywell bahwa pembatasan mobilitas meningkatkan risiko depresi, yang selanjutnya memperburuk kondisi kesehatan secara keseluruhan.

Namun, patah tulang pinggul juga dapat menandakan bahwa ada hal lain yang terjadi dengan kesehatan seseorang, kata Alex Jahangir, MD , profesor bedah ortopedi dan direktur divisi trauma ortopedi di Vanderbilt University Medical Center.

“Jika orang yang lebih muda jatuh, kemungkinan besar pinggulnya tidak patah karena mereka biasanya sehat. Tetapi patah pinggul pada orang lanjut usia biasanya disebabkan oleh penyakit penyerta,” katanya kepada Verywell. 

Jahangir menuturkan, ketika orang lanjut usia mengalami patah pinggul, mereka biasanya harus terbaring di tempat tidur saat mereka pulih dan kesehatannya bisa semakin merosot. “Mereka tidak akan sekuat itu, dan keseimbangan akan lebih sulit diperoleh kembali,” katanya. 

Bawer menekankan pentingnya menjalani evaluasi oleh penyedia medis dan menerima perawatan jika Anda mencurigai atau mengetahui bahwa mengalami patah tulang pinggul.

“Tetap bersikap positif, melakukan tindak lanjut secara teratur, dan terapi fisik juga penting. Tetap aktif mungkin adalah kuncinya dan sedini mungkin, serta mengonsumsi makanan yang seimbang,” tutur Bawer.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Generic placeholder image

Pengangkatan Ovarium Dini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Otak Wanita

GAYA HIDUP

Jun 25 2024, 09.39

Penelitian ini melibatkan 22 peserta yang menjalani ooforektomi bilateral pramenopause (PBO) – pengangkatan kedua ovarium – sebelum usia 40 tahun.


Generic placeholder image

Kasus Kanker Penis Meningkat di Seluruh Dunia! Kenali Gejalanya

GAYA HIDUP

Jun 24 2024, 18.54

Para peneliti juga mengamati peningkatan insiden kanker penis standar usia di 15 negara.


Generic placeholder image

Latihan Ini Dapat Mempertahankan Kekuatan Kaki Pada Pensiunan

GAYA HIDUP

Jun 20 2024, 10.02

Massa dan fungsi otot rangka menurun secara alami seiring bertambahnya usia, yang memengaruhi mobilitas dan otonomi.


Copyright Katadata 2022