LD FEB UI Dorong Kolaborasi untuk Wujudkan Lansia Sejahtera di Indonesia
GAYA HIDUP
Aug 27 2025, 22.03
Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) merayakan HUT ke-61 dengan menggelar forum “Pensiun Sejahtera 101: Kolaborasi untuk Lansia Indonesia Sejahtera”. Acara ini mengupas strategi menyiapkan masa tua yang sehat, produktif, dan bermartabat.
Wakil Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Sonny Harry Budiutomo Harmadi, menekankan pentingnya data akurat untuk memahami perubahan struktur umur dan dampaknya terhadap pembangunan nasional.
“Indonesia sedang bergerak menuju ageing population, dengan lansia yang rentan terhadap kemiskinan, kesenjangan teknologi, dan keterbatasan akses ekonomi,” ujarnya.
Dekan Fakultas Psikologi UI, Bagus Takwin, menambahkan bahwa kualitas hidup lansia ditentukan oleh kesehatan, relasi sosial, kontribusi, dan makna hidup. Ia mendorong kota ramah lansia, posyandu lansia berbasis makna, serta mentoring antargenerasi.
Sementara itu, Banjaran Surya Indrastomo, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia, Tbk, mengingatkan bahwa Indonesia menghadapi risiko demografi dengan meningkatnya rasio ketergantungan lansia yang diperkirakan mencapai 54% pada 2050.
Saat ini, sebagian besar lansia masih bergantung pada keluarga, sementara literasi dan inklusi keuangan dana pensiun masih rendah. Untuk itu, diperlukan inovasi instrumen pensiun, digitalisasi layanan, serta kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta agar dana pensiun dapat menjangkau pekerja formal maupun informal.
Dari sisi kebijakan fiskal, Direktur Pengembangan Dana Pensiun, Asuransi, dan Aktuaria Kementerian Keuangan Republik Indonesia, Ihda Muktiyanto, memberikan perspektif mengenai pentingnya dukungan kebijakan fiskal bagi program pensiun.
Menurutnya, untuk menghasilkan sistem pensiun yang baik, perlu kerja bersama dalam membangun desain program yang mempertimbangkan tantangan nyata di lapangan.
Dalam panel diskusi, I Dewa Gede Karma Wisana (Kepala LD FEB UI) menekankan pentingnya jaminan sosial dan produk mikro-pensiun. Aliyah Natasya, pakar perencanaan keuangan, memperkenalkan konsep “Uang Hidup, Uang Tenang, dan Uang Tumbuh” dengan pesan, “Jika gagal merencanakan, sama saja kita sedang merencanakan kegagalan.”
Wakil Ketua Harian Asosiasi Senior Living Indonesia (ASLI), Trisno Muldani,mendorong pengembangan layanan senior residence hingga home care. Sementara Vice President Pension Financing Department Bank Syariah Indonesia (BSI), Muhammad Taqiyuddin, mengingatkan bahwa 90% ASN belum siap pensiun, sehingga butuh persiapan finansial yang matang.
Forum ini menutup rangkaian dengan diskusi interaktif bersama peserta, termasuk perwakilan Bappeda DKI Jakarta yang menekankan perlunya sinergi lintas pihak.
LD FEB UI berharap momentum ulang tahun ke-61 menjadi langkah nyata memperkuat kolaborasi menuju Indonesia yang siap menghadapi masyarakat menua dengan lansia yang sejahtera, sehat, dan bermartabat.