Buah dan sayuran sangat penting untuk menjaga kesehatan, karena buah dan sayuran menyediakan berbagai vitamin dan mineral, serta serat yang dibutuhkan oleh tubuh beserta organ-organ di dalamnya.
Telah diketahui bersama, buah dan sayuran yang tergolong sehat adalah yang segar serta tidak layu, dan umumnya dijumpai di pasar-pasar tradisional. Lalu bagaimana dengan sayuran beku yang biasanya dibeli oleh masyarakat modern di supermarket?
Untuk mengetahui apakah sayuran beku sesehat sayuran segar seperti yang dijual di pasar tradisional, berikut ini penjelasannya, sebagaimana dilansir dari Science Alert.
Sayuran Beku Produk segar sering disebut-sebut sebagai yang paling bergizi, tapi hal ini belum tentu benar. Nutrisi dapat sayuran segar itu berada dalam perjalanan dari tempat ia dibeli menuju ke rumah, dan selama produk tersebut disimpan di lemari es.
Sayuran beku kemungkinan memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi seperti vitamin C dan E, karena dibekukan dalam waktu yang sangat dekat dengan waktu panen. Variasi dalam pengangkutan dan penyimpanan dapat mempengaruhi kesegaran dan kesehatan sayuran ini.
Mineral seperti kalsium, zat besi dan magnesium tetap berada pada tingkat yang sama pada produk beku bila dibandingkan dengan produk segar.
Keuntungan lain dari sayuran dan buah beku adalah potensi untuk mengurangi limbah makanan, karena produk yang dibekukan hanya dapat digunakan selama kebutuhan saat itu juga.
Selain dapat dibeli di supermarket, sayuran juga bisa dibekukan sendiri di dalam lemari es yang ada di rumah.
Sebelum dibekukan atau dimasukkan ke dalam lemari es, ada baiknya sayuran atau produk-produk beku tersebut direbus terlebih dahulu untuk mematikan bakteri-bakteri yang ada di dalamnya.
Perlu diingat, sayuran beku tidak cocok untuk salad, tetapi dapat dimakan dengan cara dipanggang atau dikukus dan digunakan untuk sup, semur, kari, dan pai.
Sementara itu, buah-buahan beku dapat ditambahkan ke dalam hidangan sarapan, atau digunakan dalam masakan untuk pai buah dan kue.
Sayuran Kalengan Sayuran dan buah kalengan juga sering menawarkan alternatif yang lebih murah untuk produk segar. Proses pengalengan adalah teknik pengawetan, jadi tidak perlu menambahkan bahan pengawet tambahan, termasuk garam.
Karena proses memasak, kadar nutrisi yang sensitif terhadap panas seperti vitamin C akan sedikit menurun dibandingkan dengan produk segar. Sebagai informasi, sayuran kalengan ini dapat ditambahkan dalam hidangan panas saat proses memasak, untuk mengurangi jumlah nutrisi yang hilang.
Di sisi lain, kegiatan fermentasi biasanya dilakukan untuk mempertahankan vitamin dan mineral dalam sayuran segar. Tetapi fermentasi juga dapat meningkatkan profil nutrisi makanan dengan menciptakan nutrisi baru, dan membuat nutrisi yang sudah ada lebih mudah diserap.
Selain itu, makanan fermentasi mengandung probiotik, yang bermanfaat bagi mikrobioma usus manusia.
Dengan demikian, sayuran beku masih tergolong sehat, sama halnya seperti sayuran segar di pasar tradisional. Karena itu, para pembeli tak perlu khawatir kehilangan kandungan gizi dan vitaminnya.
Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.