Fobia dan Ketakutan Biasa Tidak Sama, Ini Perbedaannya

blog_10

GAYA HIDUP

Jul 14 2024, 13.23

Sebagai manusia, mengalami rasa takut merupakan hal yang normal. Ketakutan sebetulnya merupakan respons alami tubuh untuk melindungi diri dari situasi atau faktor yang dianggap berbahaya. Dengan adanya rasa takut, naluri untuk menjauh dari situasi atau faktor tersebut akan muncul, sehingga kita akan terhindar dari hal berbahaya.

Meski gejala fisik dan emosional yang ditimbulkan sering kali mirip, ketakutan biasa dan fobia sebetulnya adalah hal yang berbeda. Ketakutan biasa cenderung tidak berlangsung lama dan bisa segera hilang setelah faktor yang memicu munculnya rasa takut teratasi. 

Lain halnya dengan fobia. Ketakutan yang sudah termasuk fobia cenderung akan bertahan lama dan lebih sulit untuk dikontrol.

Pernahkah Anda merasa panik dan langsung tidak berdaya ketika hanya memikirkan suatu hal atau bahkan sekedar melihat gambar tertentu? Atau pernahkah ketakutan muncul bahkan ketika Anda tidak sedang berada dalam kondisi terancam? 

Dilansir dari laman alodokter, jika rasa takut yang dirasakan sudah begitu intens dan sulit terkontrol, ini kemungkinan bukan sekedar ketakutan biasa, melainkan fobia.

Ketakutan biasa memang bisa menyebabkan gejala fisik berupa tubuh gemetar atau jantung berdebar saat menghadapi hal yang ditakuti, tetapi umumnya perasaan ini tidak akan sampai membuatmu sulit beraktivitas atau bertindak tidak rasional.  

Sementara itu, fobia bisa membuat penderitanya mengalami ketakutan berlebihan dan khawatir yang begitu intens saat menghadapi sumber rasa takutnya. Bahkan dalam beberapa kasus, seseorang bisa merasa cemas dan panik hanya dengan membayangkan atau melihat tulisan yang mencantumkan sumber fobia mereka. 

Rasa takut ini termasuk dalam jenis gangguan kecemasan. Biasanya, orang yang memiliki fobia akan merasakan beberapa gejala fisik berikut ini saat berhadapan dengan sumber fobianya: keringat dingin, jantung berdebar, sesak napas, tubuh gemetar, pusing atau sakit kepala, mual, sakit perut hingga pingsan 

Sebagai contoh, ketika seseorang takut naik pesawat terbang, respons ketakutan biasa dan fobia sangatlah berbeda. Selain mengalami gejala fisik, orang yang fobia pesawat (aerophobia) juga merasa tertekan bahkan sengsara selama penerbangan berlangsung.

Dalam kasus yang parah, orang dengan aerophobia bisa saja menjadi tidak bisa naik pesawat sama sekali, bahkan bersedia untuk membatalkan perjalanan jika tidak ada alternatif transportasi lainnya. 

Tak hanya naik pesawat, penderita fobia pesawat juga mungkin takut untuk datang ke bandara atau merasa cemas saat pesawat terbang di atas mereka. Respons ekstrem inilah yang membuat beberapa orang dengan fobia bisa sulit untuk beraktivitas dan berinteraksi dengan orang lain secara normal.   

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022