IDAI Rekomendasi Dua Imunisasi Baru untuk Anak

blog_10

GAYA HIDUP

May 30 2023, 09.27

Pemberian imunisasi anak penting karena memiliki tujuan untuk melindungi mereka dari sejumlah penyakit. Lewat imunisasi, anak bisa mendapat kekebalan terhadap penyakit tertentu yang membahayakan kesehatan, bahkan bisa mengancam jiwa.

Mengingat pentingnya imunisasi anak, Ikatan Dokter anak Indonesia (IDAI) kembali mengeluarkan rekomendasi terbaru berkaitan dengan imunisasi anak, sebagai bagian dari upaya untuk membantu anak-anak Indonesia lebih terlindungi dari penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi, dan tentu saja mewujudkan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) demi tercapainya generasi emas Indonesia.

Dalam rekomendasi disebutkan ada dua jenis vaksin baru yang harus diberikan pada anak. Dua jenis vaksin ini yakni vaksin dengue untuk penyakit demam berdarah dan vaksin HPV 9 valen untuk kanker serviks. Keduanya wajib diberikan pada anak sesuai dengan takaran dan aturan yang telah disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Vaksin dengue ini sudah dikeluarkan izin edarnya oleh BPOM sejak Agustus 2022 lalu, nah sekarang kami masukan di rekomendasi agar vaksin dengue ini bisa masuk dalam daftar vaksin di imunisasi wajib," kata Ketua Satgas Imunisasi IDAI Hartono Gunardi dalam acara Peluncuran dan Paparan Rekomendasi Imunisasi Anak 2023.

Hartono mengatakan, vaksin dengue bisa diberikan pada anak mulai usia enam tahun. Vaksin ini bisa diberikan untuk anak laki-laki maupun perempuan dan bisa mencegah anak terkena penyakit demam berdarah.

Kemudian, untuk vaksin HPV 9 valen bisa diberikan kepada anak perempuan. Vaksin ini bertujuan untuk mencegah anak terkena penyakit kanker serviks dan diberikan kepada anak mulai dari usia sembilan tahun.

Jadwal imunisasi anak rekomendasi IDAI selalu diperbarui setiap tiga tahun untuk menjadi pedoman bagi praktisi guna melindungi anak dari Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), seperti di antaranya, campak, rubella, polio, dan hepatitis.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, imunisasi rutin lengkap tidak berhenti sampai anak usia 11 bulan, tetapi sampai anak usia sekolah dasar. Sehingga imunisasi rutin lengkap bukan sekadar melanjutkan pemberian imunisasi, tapi menguatkan bahwa anak usia sekolah dasar bisa diberikan perlindungan optimal.

Data Kemenkes selama 2 tahun terakhir sejak 2020 - 2021 menujukkan, cakupan imunisasi dasar lengkap pada bayi turun drastis. Pada 2020 target imunisasi sebanyak 92% sementara cakupan yang dicapai 84%, pada 2021 imunisasi ditargetkan 93% namun cakupan yang dicapai 84%

Maka dari itu, sebagai orang tua atau pengasuh yang bertanggung jawab, kita perlu tahu alasan pentingnya memastikan anak menerima imunisasi yang lengkap dan tepat waktu.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Perkuat Sistem Kesehatan, Pemerintah Terbitkan Aturan Pelaksana UU Kesehatan

LAINNYA

Jul 30 2024, 09.12

Pengesahan Peraturan pemerintah ini merupakan salah satu langkah dari transformasi kesehatan.


Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Copyright Katadata 2022