Menjelajahi Keindahan Sumatera Utara: Perjalanan dari Medan Menuju Pulau Samosir

blog_10

GAYA HIDUP

Aug 09 2025, 22.40

Medan, ibu kota Sumatera Utara, menjadi titik awal perjalanan menuju salah satu destinasi eksotis di Danau Toba, Pulau Samosir. 

Perjalanan darat dimulai siang hari, sekitar pukul 11.30 WIB. Awalnya, kami berencana berangkat pagi. Namun, kenyataannya baru bisa jalan siang karena malam sebelumnya tubuh masih terasa lelah selepas mengikuti sebuah event, dan pagi harinya diisi dengan membeli oleh-oleh khas Medan terlebih dahulu.

Selepas urusan oleh-oleh, kami memulai perjalanan dari Kota Medan menuju Parapat yang ditempuh sekitar tiga jam. Jalur ini menyajikan pemandangan hamparan perkebunan kelapa sawit, pepohonan rindang, dan perbukitan hijau yang memanjakan mata. 

Di sepanjang perjalanan, deretan rumah adat Batak, pedagang kecil di pinggir jalan, gereja-gereja dengan arsitektur khas, serta area pemakaman yang unik memberi nuansa lokal yang autentik.

Menjelang sore, kami tiba di sebuah warung makan muslim yang terletak di atas bukit berkelok. Suasananya mengingatkan pada kawasan Warpat di Puncak, Bogor, namun dengan bonus pemandangan yang tak tertandingi: hamparan Danau Toba yang membentang luas, biru, dan tenang di bawah sana.

Menu yang kami pesan sederhana, hanya semangkuk mie instan hangat. Namun, aroma gurihnya berpadu sempurna dengan hembusan angin danau yang sejuk. Setiap suapan terasa “jos” di lidah, apalagi dinikmati sambil memandang lanskap Danau Toba dari ketinggian.

Perhentian singkat di warung bukit ini menjadi momen berkesan sebelum melanjutkan perjalanan menuju Parapat untuk menyeberang ke Pulau Samosir.

Sesampainya di Parapat, perjalanan dilanjutkan menggunakan kapal feri dari Dermaga Ajibata. Tarifnya cukup terjangkau, sekitar Rp10.000-an per orang. Karena kami membawa mobil, dikenakan tarif tambahan sekitar Rp150.000-an. Pembelian tiket hanya bisa dilakukan melalui aplikasi Ferizy.

Perjalanan menuju Dermaga Ambarita memakan waktu sekitar satu jam. Sepanjang perjalanan, gerimis tipis menemani, namun suasana di kapal tetap meriah. Penumpang disuguhkan tarian khas Batak lengkap dengan iringan musik tradisional. 

Meski hujan rintik-rintik membasahi dek kapal, semangat para penumpang tak surut, banyak yang ikut menari bersama, tertawa, dan bertepuk tangan, membuat perjalanan semakin hangat dan berkesan.

Di kanan-kiri, gunung-gunung menjulang, di hadapan terbentang luasnya Danau Toba, dan di tengah perjalanan, pelangi pun muncul seolah ikut menyambut kedatangan kami ke Pulau Samosir.

Setiba di Ambarita, langit mulai gelap. Kami langsung melanjutkan perjalanan menuju penginapan, Juma Cottages, yang berjarak sekitar 10 menit dari dermaga. 

Sesampainya di penginapan, kami beristirahat sejenak sebelum makan malam di restoran terdekat. Malam itu, hari kami ditutup dengan tidur nyenyak, bersiap memulai petualangan di Pulau Samosir esok hari.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022