Penelitian: Rasa Cinta Seorang Wanita Lebih Mudah Pudar Daripada Pria

blog_10

GAYA HIDUP

Jan 11 2024, 09.53

Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of Association for Psychological Science menemukan bahwa wanita melaporkan penurunan perasaan cinta yang lebih dramatis dari waktu ke waktu dibandingkan pria.

Dilansir dari New York Post, penelitian mengungkap salah satu alasan mengapa demikian karena perempuan lebih banyak jatuh cinta dibandingkan laki-laki pada awal hubungan mereka.

Kemudian setelah mereka menikah, wanita terjebak dalam mengurus rumah tangga dan membesarkan keluarga, sehingga mereka menganggap kurang mendapat dukungan dari pasangan prianya.

Untuk melakukan penelitian ini, Dr. Saurabh Bhargava, seorang profesor ekonomi di Carnegie Mellon University di Pittsburgh, melacak emosi hampir 3.900 orang dewasa heteroseksual dengan jadwal hubungan yang berbeda, mulai dari baru bertunangan hingga menikah selama beberapa dekade.

Peserta diminta mencatat dengan siapa mereka bersama dan bagaimana perasaan mereka setiap 30 menit selama sepuluh hari, diikuti dengan kuesioner yang lebih panjang mengenai jenis dan target cinta mereka.

Studi tersebut mengungkapkan bahwa wanita jauh lebih mungkin melaporkan momen-momen perasaan cinta di awal hubungan dibandingkan pria, namun hal itu tidak bertahan lama.

Wanita yang menjalin hubungan lebih lama mengalami perasaan cinta saat menghabiskan waktu bersama pasangannya hampir 60 persen lebih jarang dibandingkan wanita yang menjalin hubungan baru. Sedangkan perasaan cinta hanya menurun seiring berjalannya waktu pada pria sebesar 0,4 persen.

Wanita yang jatuh cinta melaporkan bahwa perasaan gairah yang membara memudar lebih cepat. Wanita yang merasakan “cinta yang menggairahkan” saat bersama pasangannya menurun hampir 80 persen seiring berjalannya waktu. Sekali lagi, penurunan ini jauh lebih kecil pada laki-laki (30 persen).

Studi tersebut menemukan bahwa ketika mereka mulai menjalin hubungan, wanita menghabiskan lebih banyak waktu melakukan pekerjaan rumah tangga dan memasak, sementara pria semakin banyak menghabiskan waktu bersantai dan tidur siang.

Bhargava juga mencatat bahwa memiliki anak dapat meredam api cinta suatu pasangan, karena perasaan cinta dapat dialihkan kepada anak-anak dan perempuan mengambil alih sebagian besar tugas mengasuh anak.

Namun demikian, menurut penelitian, untuk hari-hari yang panjang di kantor. Pasangan melaporkan peningkatan besar dalam cinta satu sama lain ketika bersatu kembali setelah berpisah setidaknya selama delapan jam, tidak peduli berapa lama mereka telah bersama.

Segalanya tampak seimbang pada titik tertentu, di antara peserta penelitian, setelah sekitar tujuh tahun menikah, perempuan dan laki-laki memiliki kemungkinan yang sama untuk melaporkan bahwa mereka sedang jatuh cinta, sekaligus mengatakan bahwa mereka menikmati kebersamaan satu sama lain.

“Saya pikir ada interpretasi yang optimis terhadap data tersebut, meskipun gairah romantis dan cinta romantis menurun, namun keduanya tetap bertahan,” kata Bhargava kepada The Times (London).

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Generic placeholder image

Pengangkatan Ovarium Dini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Otak Wanita

GAYA HIDUP

Jun 25 2024, 09.39

Penelitian ini melibatkan 22 peserta yang menjalani ooforektomi bilateral pramenopause (PBO) – pengangkatan kedua ovarium – sebelum usia 40 tahun.


Copyright Katadata 2022