Pengganti Garam yang Tinggi Kalium Bisa Turunkan Tekanan Darah

blog_10

GAYA HIDUP

Feb 13 2024, 14.00

Penderita hipertensi umumnya disarankan untuk membatasi asupan garam. Namun menurut penelitian terbaru, penggunaan pengganti garam yang diperkaya potasium merupakan cara yang aman untuk menikmati rasanya tanpa mengkhawatirkan tekanan darah.

Dilansir dari Medical Daily, mengganti garam biasa dengan garam alternatif yang kaya kalium bisa mengurangi kemungkinan terjadinya tekanan darah tinggi dan rendah pada penderita hipertensi, menurut temuan penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology. 

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa orang yang menggunakan pengganti garam memiliki kemungkinan 40% lebih kecil untuk mengalami hipertensi dibandingkan dengan pengguna garam biasa.

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana seseorang memiliki tekanan darah lebih tinggi dari biasanya (140/90 mm Hg atau lebih tinggi). Hal ini dianggap sebagai salah satu faktor risiko utama penyakit jantung, serangan jantung, dan kematian. Lebih dari 1,4 miliar orang dewasa hidup dengan hipertensi dan kondisi ini menyebabkan sekitar 10,8 juta kematian per tahun di seluruh dunia.

Meskipun membatasi asupan garam adalah rekomendasi umum untuk mengelola hipertensi, para peneliti dalam studi tersebut menguji apakah pengganti garam dapat memberikan solusi yang lebih baik. Mereka mengevaluasi dampak strategi pengurangan natrium terhadap tekanan darah di kalangan lansia di fasilitas perawatan di Tiongkok.

“Hasil penelitian kami menunjukkan terobosan menarik dalam menjaga tekanan darah yang menawarkan cara bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan mereka dan meminimalkan potensi risiko kardiovaskular, sekaligus dapat menikmati manfaat menambahkan rasa lezat pada makanan favorit mereka,” kata Yangfeng Wu, penulis utama studi dan Direktur Eksekutif Institut Penelitian Klinis Universitas Peking di Beijing, Tiongkok, dalam siaran persnya.

“Mengingat efek penurunan tekanan darahnya, terbukti dalam penelitian sebelumnya, pengganti garam terbukti bermanfaat bagi semua orang, baik penderita hipertensi maupun normotensi, sehingga merupakan strategi populasi yang diinginkan untuk pencegahan dan pengendalian hipertensi dan penyakit kardiovaskular,” Wu menambahkan.

Penelitian ini melibatkan 611 peserta yang tersebar di 48 fasilitas perawatan, semuanya berusia 55 tahun ke atas. Para peserta memiliki tekanan darah awal di bawah 140/90mmHg dan tidak sedang menjalani pengobatan antihipertensi apa pun.

Peserta dibagi menjadi dua kelompok: 313 peserta diminta mengganti garam biasa dengan garam pengganti, sedangkan 298 peserta tetap menggunakan garam biasa.

Hasil utama adalah peserta yang menderita hipertensi, memulai pengobatan anti-hipertensi, atau mengalami efek samping kardiovaskular yang parah selama masa tindak lanjut. Dalam dua tahun, kejadian hipertensi adalah 11,7 per 100 orang-tahun pada peserta yang diberi pengganti garam dan 24,3 per 100 orang-tahun. per 100 orang-tahun pada peserta yang mengonsumsi garam biasa," kata rilis baru tersebut.

“Orang yang menggunakan pengganti garam memiliki kemungkinan 40% lebih kecil untuk terkena hipertensi dibandingkan dengan mereka yang menggunakan garam biasa. Selain itu, pengganti garam tidak menyebabkan hipotensi, yang dapat menjadi masalah umum pada orang lanjut usia," ujar dia.

Namun ada keterbatasan tertentu dalam penelitian ini. Analisis ini bersifat post-hoc, artinya analisis dilakukan setelah penelitian utama, dan hasilnya tidak ditentukan sebelumnya. Beberapa peserta melewatkan kunjungan tindak lanjut. Namun, para peneliti menemukan bahwa nilai yang hilang ini terjadi secara acak, dan tes tambahan menegaskan bahwa hasilnya masih dapat diandalkan.

“Orang dewasa seringkali terjebak dalam konsumsi garam berlebih melalui makanan olahan yang mudah didapat dan terjangkau. Sangat penting untuk mengenali dampak pilihan makanan kita terhadap kesehatan jantung dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pilihan makanan rendah sodium,” kata Wu.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.


Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Copyright Katadata 2022