Tinggal di Kota Besar Rentan Terancam Masalah Kesehatan Mental
GAYA HIDUP
Feb 23 2024, 11.25
Kehidupan di kota besar kerap dikaitkan dengan risiko kesehatan mental, ketimbang mereka yang tinggal di pedesaan. Padahal, masalah kesehatan mental adalah salah satu hal yang tak boleh diremehkan terutama jika Anda termasuk dalam kelompok masyarakat yang tinggal di kota besar.
Dilansir dari laman Biofarma, terdapat sejumlah faktor penyebab masalah kesehatan mental yang rentan membayangi masyarakat urban.
1. Lingkungan Lingkungan perkotaan dengan tingkat polusi yang lebih tinggi kemungkinan besar dapat meningkatkan stres yang berdampak negatif pada kesehatan mental. Mengutip jurnal Deutsches Arzteblatt, polusi lingkungan seperti di udara, air, dan suara (kebisingan lalu lintas) yang menjadi "makanan" sehari-hari penduduk perkotaan, dapat memicu beragam masalah kesehatan mental.
2. Ekonomi
Masalah perekonomian tidak dapat dipungkiri sering dikaitkan dengan kesejahteraan masyarakat, yang tentunya berpengaruh pula pada kesehatan mental. Masalah perekonomian yang dialami masyarakat perkotaan umumnya meliputi tingginya biaya hidup harian, kesulitan untuk membayar sewa tempat tinggal, dan pembayaran tagihan.
3. Kondisi sosial
Sebagian orang dengan faktor risiko kemiskinan dan lingkungan yang buruk, juga mengalami kondisi sosial yang turut memengaruhi kesehatan psikologis. Seringnya menghadapi tekanan negatif di lingkungan perkotaan, akan meningkatan risiko stres dan kecemasan yang berkepanjangan jika tidak ditangani dengan segera.
Maka dari itu, dari berbagai faktor penyebab yang telah disebutkan sebelumnya, masalah kesehatan mental yang bisa menyerang masyarakat di kota besar seperti:
1. Kecemasan
Gangguan kecemasan dalam dinamika kehidupan urban biasanya menimpa para pekerja yang sedang di bawah tekanan dan sedang mengalami stres.
Ditambah lagi jika dihadapkan pada masalah keuangan. Gejala gangguan kecemasan ini umumnya meliputi mudah merasa cemas, jantung berdebar dan bernapas cepat, sulit konsentrasi, sulit tidur, dan mudah sesak.
2. Depresi
Depresi atau gangguan suasana hati menyebabkan seseorang kehilangan minat dan semangat dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Gangguan ini kemungkinan besar merupakan akibat dari stres yang berkepanjangan. Orang yang mengalami depresi, biasanya akan menunjukkan tanda dan gejala seperti selalu merasa kosong dan tidak punya harapan, sensitif dan merasa frustasi pada masalah kecil, hilang minat pada rutinitas, insomnia atau tidur berlebihan dan sering memikirkan kematian dan melakukan percobaan bunuh diri.
3. PTSD
Post Traumatic Stress Disorder atau PTSD merupakan gangguan stres pascatrauma yang dipicu peristiwa traumatis.
Lingkungan sekitar tempat Anda tinggal atau bekerja yang menimbulkan trauma sangat mungkin untuk memicu timbulnya masalah mental ini. Sebab, seseorang dengan kondisi PTSD biasanya merasakan kilas balik peristiwa traumatis saat melihat sesuatu yang mengingatkan dirinya pada hal tersebut.
Akibatnya, timbul kecemasan yang membuat Anda sulit untuk menyesuaikan diri karena menghindari sesuatu yang bisa mengingatkan pada trauma.
Tidur yang tidak memadai dapat berdampak negatif pada fungsi kritis seperti pengambilan keputusan, kontrol impuls, kemampuan pemecahan masalah, regulasi emosi, dan ketahanan.