Mendengarkan Kata Menenangkan Bisa Membuat Tidur Lebih Nyenyak
GAYA HIDUP
Feb 28 2024, 14.18
Sebuah penelitian menemukan bahwa mendengarkan kata-kata yang menenangkan di sebelum dan saat tidur, dapat berdampak baik bagi jantung dan meningkatkan tidur yang lebih dalam.
Dilansir dari laman Medical Daily, para ilmuwan dari GIGA, Pusat Penelitian Cyclotron di ULiège, Belgia, bekerja dengan rekan-rekan dari Universitas Fribourg di Swiss, menemukan bahwa tubuh yang tidur merespons dunia luar. Ini menantang gagasan bahwa tubuh sepenuhnya terputus dari lingkungan selama tidur, dan memberikan wawasan baru tentang bagaimana informasi sensorik dapat memengaruhi kualitas tidur.
Dr. Matthieu Koroma, Dr. Christina Schmidt, dan Dr. Athena Demertzi dari Pusat Penelitian GIGA Cyclotron di ULiège, bersama dengan tim dari Universitas Fribourg, melakukan studi sebelumnya yang menemukan bahwa kata-kata santai meningkatkan durasi tidur nyenyak dan kualitas tidur, serta menunjukkan bahwa kita dapat secara positif mempengaruhi tidur menggunakan kata-kata yang bermakna.
Kemudian, dalam studi terbaru yang ditampilkan pada Journal of Sleep Research, mereka menganalisis temuan mereka sebelumnya menggunakan elektrokardiogram dan menyelidiki bagaimana detak jantung berubah ketika kita mendengar kata-kata yang berbeda selama tidur.
Mereka kemudian menemukan bahwa jantung memperlambat aktivitasnya setelah penyajian kata-kata santai, tetapi tidak dengan kata-kata kontrol.
Temuan mereka mengungkapkan bahwa paparan kata-kata santai berkorelasi dengan penurunan aktivitas jantung, menandakan tidur yang lebih nyenyak. Ini berbeda dengan kata-kata netral, yang tidak menimbulkan efek yang sebanding.
Para peneliti kemudian membandingkan penanda aktivitas jantung dan otak untuk memahami kontribusi mereka terhadap modulasi tidur melalui informasi pendengaran. Sebelumnya, diperkirakan bahwa aktivitas jantung hanya mempengaruhi bagaimana orang memandang sesuatu ketika mereka bangun. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa itu juga berperan dalam membentuk persepsi seseorang selama tidur.
“Sebagian besar penelitian tidur berfokus pada otak dan jarang menyelidiki aktivitas tubuh. Namun kami berhipotesis bahwa otak dan tubuh terhubung bahkan ketika kami tidak dapat sepenuhnya berkomunikasi, termasuk tidur. Informasi otak dan tubuh kemudian perlu diperhitungkan untuk pemahaman penuh tentang bagaimana kita berpikir dan bereaksi terhadap lingkungan kita," jelas Dr. Demertzi.
Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.