Tato merupakan seni tubuh populer dan dianut oleh banyak orang sebagai media ekspresi diri. Ada yang membuat tato di punggung, dada, kaki hingga tangan.
Namun, sebelum memutuskan untuk membuat tato, pastikan Anda telah mempertimbangkannya dengan matang dan mengetahui beragam risiko kesehatan yang akan timbul akibat tato. Sebab, salah satu dampak dari tato adalah rasa nyeri yang muncul dan biasanya akan terasa lebih sakit jika tato dilakukan pada area tangan.
Hal ini terjadi karena kulit pada area tangan lebih tipis serta memiliki banyak ujung saraf. Selain itu, area tangan rentan terpapar kotoran, air, dan sabun.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, berikut adalah risiko tato terhadap kesehatan.
1. Infeksi kulit
Infeksi kulit merupakan risiko utama yang mungkin terjadi ketika memiliki tato di tangan. Hal ini bisa terjadi akibat penggunaan alat tato atau tinta tato yang tidak steril, maupun perawatan yang kurang tepat usai pembuatan tato di tangan.
Ada 2 jenis infeksi kulit yang bisa muncul ketika memiliki tato di tangan, yaitu infeksi bakteri Staphylococcus yang dapat menyebabkan selulitis dan infeksi bakteri Mycobacterium yang bisa menyebabkan tuberkulosis kulit.
2. Reaksi alergi
Orang yang memiliki tato di tangan juga bisa mengalami reaksi alergi pada kulit, yang biasanya ditandai dengan ruam kemerahan yang gatal. Reaksi alergi ini ada yang hanya berlangsung sesaat, tapi ada juga yang bertahan selama bertahun-tahun.
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa reaksi alergi kulit akibat tato, baik di tangan maupun di area tubuh yang lain, umumnya dipicu oleh tinta tato yang berwarna merah, kuning, hijau, dan biru.
3. Jaringan parut
Tato juga bisa menimbulkan jaringan parut di permukaan kulit. Jaringan parut yang muncul berupa guratan keloid yang menonjol atau benjolan. Biasanya ditemukan pada area kulit yang ditato. Kondisi ini bisa berdampak pada kesehatan kulit juga bisa mengurangi kesan keindahan atau estetika dari gambar tato.
4. Risiko kanker kulit
Risiko kesehatan lain yang juga bisa muncul akibat tato adalah kanker pada kulit. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikannya. Meski begitu, tidak bisa dimungkiri bahwa penggunaan tinta dan proses pembuatan tato sangat rentan memicu masalah pada kesehatan kulit.
5. Gangguan kesehatan lain
Selain masalah pada kesehatan kulit, membuat tato juga bisa meningkatkan risiko penyakit, seperti hepatitis, HIV, hingga tetanus. Kondisi ini bisa disebabkan oleh penggunaan jarum suntik yang tidak steril, efek samping tinta tato, serta tidak menjaga kebersihan pada saat pembuatan tato.
Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.