Inilah Bulu Termahal di Dunia, Laku Dijual Rp450 Juta

blog_10

LAINNYA

May 22 2024, 09.22

Sehelai bulu dari burung  Huia yang sudah lama punah di Selandia Baru  mencetak rekor ketika laku dijual dengan harga 46 ribu dolar Selandia Baru atau sekitar Rp450 juta. Menurut Rumah Lelang Webb, burung huia terakhir kali terlihat pada awal abad ke-20 dan bulu-bulunya pernah terjual hingga 8.400 NZD atau sekitar Rp80 juta.

Bulu burung huia, yang diperkirakan akan terjual hingga 3.000 NZD atau sekitar Rp28 juta telah melampaui perkiraan dan menjadi bulu termahal di dunia yang pernah terjual.

“Bulu huia yang langka ini merupakan contoh yang indah dari sejarah alam Aotearoa dan mengingatkan kita akan kerapuhan ekosistem kita,” kata Leah Morris, kepala seni dekoratif di rumah lelang yang berbasis di Auckland dikutip dari laman CNN.

Sebagai anggota keluarga burung pial, huia sangat dihargai oleh banyak orang yang berakibat fatal bagi spesies ini. Bagi suku Maori, bulu burung ini merupakan tanda status yang tinggi dan bulu berujung putih yang khas digunakan sebagai hiasan kepala untuk upacara. 

Menurut informasi dari museum Selandia Baru, hanya mereka yang berpangkat tinggi yang diizinkan untuk mengenakan bulu huia di rambut mereka atau seluruh kulit di telinga mereka.

Bulu-bulu itu sering ditukar dengan barang berharga lainnya atau diberikan sebagai hadiah untuk menunjukkan persahabatan dan rasa hormat. Orang Eropa Selandia Baru juga melihat huia sebagai simbol prestise. Mereka menggunakan bulu hewan ini untuk aksesori fesyen dan boneka huia dipasang sebagai hiasan di rumah-rumah orang kaya, menurut museum.

Museum ini menjelaskan pemburu Maori dan Eropa membunuh burung ini dalam jumlah besa selama abad ke-19 dan menjual kulitnya kepada kolektor dan pedagang mode.

Popularitas mematikan huia dilaporkan semakin meningkat ketika Duke dan Duchess of York difoto mengenakan bulu di topi mereka selama perjalanan ke Selandia Baru pada 1901.

“Orang-orang menjadi heboh dan memutuskan bahwa semua orang menginginkan bulu huia,” kata Morris tentang peristiwa tersebut.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022