Survei KIC: Mantan Gubernur Jakarta, Banten & Sumatera Utara Tertinggal

blog_10

LAINNYA

Jun 06 2024, 14.59

Menjelang pilkada serentak 2024, tiga mantan gubernur yang diperkirakan akan mencalonkan diri kembali, yaitu Anies Baswedan di Jakarta, Wahidin Halim (Banten), dan Edy Rahmayadi (Sumatra Utara) tidak dipersepsikan oleh publik sebagai kandidat terkuat. Di Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendominasi persepsi publik (33.2%), sedang di Banten, Airin Rachmi Diany memimpin (32.8%) dan Muhammad Bobby Afif Nasution terkuat di Sumatra Utara (42.1%).
 
Pengukuran persepsi publik ini dilakukan melalui survei Katadata Insight Center (KIC) periode 3-9 Mei 2024. Selain tiga provinsi tersebut, survey dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan. Berbeda dengan temuan di atas, para mantan gubernur dan satu petahana di lima provinsi itu dianggap paling cocok untuk kembali menjabat. 
 
Di Jawa Barat, Ridwan Kamil dipersepsikan paling pantas oleh 39.5% reponden survei. Adapun Taj Yasin Maimoen di Jawa Tengah (20.4%), Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur (43.3%), Andi Sudirman Sulaiman di Sulawesi Selatan dinilai pantas menjadi gubernur (23.8%), dan Mahyeldi Ansharullah yang masih berstatus petahana di Sumatera Barat Barat (38.3%).
 
“Temuan tersebut sejalan dengan kepuasan kinerja gubernur, para mantan atau petahana yang dinilai paling pantas menjadi gubernur lagi memiliki nilai kepuasan di atas 80%. Namun, di tiga provinsi tersebut nilai kepuasan mereka di rentang 50-60%,” kata Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti, saat peluncuran dan diskusi Rilis Survei Persepsi Publik Terhadap Pilkada di 8 Provinsi di Jakarta, Kamis (06/06).
 
Selain persepsi terhadap calon gubernur dan kinerja gubernur, hasil survei memperlihatkan bahwa masih ada sebagian publik yang belum mengetahui pelaksanaan Pilkada 2024. Sebanyak 18.3% responden menjawab bahwa pilkada akan berlangsung pada 27 September dan 19.0% menjawab 27 Oktober. Sedangkan 62.6% menjawab benar: 27 November. Dalam hal penggunaan hak pilih, mayoritas (93.4%) responden akan mencoblos. Hanya sebagian kecil (6.6%) yang tidak akan mencoblos.
 
Satria mengatakan, survei online pilkada di delapan provinsi yang digelar KIC bertujuan menggali persepsi publik mengenai Pilkada 2024 yang akan datang. Menurutnya, delapan provinsi tersebut dianggap strategis karena biasanya kepemimpinan nasional berasal dari provinsi-provinsi tersebut. Selain itu, jumlah DPT di delapan provinsi tersebut termasuk yang paling besar sehingga kemenangan pilkada di derah tersebut dianggap mengamankan kemenangan pilpres.
 
Kader Partai Lebih Banyak Dipilih, Kinerja Rekam Jejak Paling Mempengaruhi Pilihan
 
Temuan survei yang tak kalah penting terkait dengan anggota kepartaian kandidat dan personal kandidat. Alasan utama responden memilih kandidat adalah karena personal kandidat (76.6%), dan sebagian kecil karena diusung partai pilihan (7.7%) dan karena diusung oleh ketua umum partai idola (4.7%). Namun, meskipun alasan utama memilih kandidat bukan karena parpol dan ketum parpol, kandidat yang merupakan kader partai (53.3%) paling banyak dipilih. Sedangkan yang bukan kader partai dipilih oleh 41.1%.
 
Pada aspek latar belakang kandidat, kinerja rekam jejak (41.3%) paling mempengaruhi pilihan responden. Setelah itu, visi-misi dan program (24.5%) serta agama (14.5%). Menurut responden, jujur (40.0%) menjadi kualitas diri yang paling harus dimiliki oleh kandidat. Diikuti dengan berpengalaman (24.8%) dan inovatif (11.8%).
 
Satria mengatakan, selain kepartaian dan personal kandidat, kampanye dan isu yang diangkat juga menjadi aspek yang penting dalam mendekati pemilih. Survei ini menemukan bahwa penyediaan lapangan pekerjaan (21.6%) menjadi isu yang paling penting untuk disuarakan kandidat. Selain itu, jaminan kesehatan dan kesejahteraan rakyat (19.5%) dan harga bahan pokok yang terjangkau (15.8%) menjadi isu yang penting untuk disuarakan kandidat.
 
Pada aktivitas kampanye, berdialog dengan petani, nelayan dan buruh (21.3%) menjadi aktivitas kampanye yang paling menarik perhatian publik. Setelah itu, diikuti dengan aktivitas kampanye mengadakan pelatihan kewirausahaan (19.4%) dan mengadakan pasar murah (14.7%) juga penting untuk menarik perhatian.
 
Survei online persepsi publik terhadap pilkada di delapan provinsi dilakukan dengan menggunakan platform data collection tSurvey yang mampu menjangkau responden secara akurat dengan memanfaatkan kapabilitas telco data insight Telkomsel. Survei dilakukan pada tanggal 3-9 Mei 2024. Populasi survei adalah penduduk di delapan provinsi berusia >17 tahun yang memiliki nomor handphone (populasi tSurvey yang berbasis telco data insight Telkomsel). Responden survei ini berjumlah 7.864 responden dengan margin of error +/-1.1% pada tingkat kepercayaan 95%.
 
 

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Pendidikan Politik kepada Masyarakat Melalui Film Aku Bukan Pilihan

LAINNYA

Sep 26 2024, 14.09

Film ini merupakan produksi bersama antara Politeknik Tempo dan rumah produksi Esa Film Production.


Generic placeholder image

Katadata Telco Survey: Pilkada Jakarta & Jawa Tengah Ketat, Kepuasan terhadap Jokowi Tinggi

LAINNYA

Sep 19 2024, 16.39

Selain elektabilitas, analisis survei juga dilakukan dengan kacamata telco behavior.


Generic placeholder image

Survei: Usia Ideal Kepala Daerah adalah 53-55 Tahun

LAINNYA

Jul 05 2024, 06.44

Hasil ini dianalisis dengan mengadopsi pendekatan model dan analisis PSM (Price Sensitivity Meter).


Generic placeholder image

Riset: Jurnalis Berpotensi Mengalami Kekerasan dalam Pilkada Serentak

LAINNYA

May 31 2024, 19.35

Sebanyak 84% jurnalis melaporkan peningkatan tekanan/ancaman terhadap jurnalis selama proses pemilu yang lalu.


Copyright Katadata 2022