Komdigi Pakai Jasa Influencer untuk Sampaikan Pesan Pemerintah kepada Masyarakat

blog_10

LAINNYA

Nov 21 2024, 10.51

Kementerian Komunikasi dan Digital akan mengoptimalkan partisipasi publik dalam menyampaikan pesan pemerintah kepada masyarakat. Salah satunya adalah dengan menggunakan jasa influencer (pemberi pengaruh).

Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Digital Prabu Revolusi  mengatakan, materi yang dibuat oleh para influencer tersebut jauh lebih efektif dan diterima oleh masyarakat dibandingkan pemerintah.

“Jika kita memposting sebuah konten di media sosial, mungkin hanya sepuluh atau dua puluh orang yang menyukai konten tersebut. Tapi jika kita menggunakan influencer, kita bisa mendapatkan jutaan orang yang menyukai konten tersebut,” ungkap  Prabu dalam sesi diskusi dengan tema Collaborative Alliace for Collective Impact di acara World Public Relations Forum 2024 di Nusa Dua Bali, Kamis (21/11/2024).

Prabu mengungkapkan, dalam komunikasi modern saat ini pemerintah tidak bisa mendekati masyarakat dengan metode formal. Karena, ada kesenjangan atau mental block apabila masyarakat tahu bahwa itu adalah pesan dari pemerintah. Kata Prabu, masyarakat cenderung lebih mendengarkan pesan yang disampaikan oleh influencer.

“Jadi kita perlu melunakkan pesan dengan meminta masyarakat sendiri melalui influencer untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Dan kami, pemerintah, adalah mediator atau fasilitator untuk memastikan bahwa komunikasi semacam itu dapat terjadi. Dan karena mereka memiliki keahlian untuk memperluas jangkauan, bukan pemerintah,” jelas Prabu.

Prabu memberi contoh, pada minggu lalu Komdigi mengumpulkan satu atau dua influencer untuk membuat konten tentang pemberian makanan gratis kepada masyarakat. Saat ini, pemerintah juga tengah menyosialisasikan kampanye anti-judi online dengan menggunakan jasa influencer.

“Jadi kami menggunakan influencer. Kami menggunakan publik untuk memastikan bahwa pesan tersebut dapat diterima oleh audiens yang lebih luas karena bagi kami, pemerintah bukanlah tentang siapa yang melakukan apa. Ini adalah tentang bagaimana pesan tersebut dapat diterima oleh masyarakat. Tidak masalah apakah pemerintah atau swasta atau masyarakat yang melakukannya. Yang perlu kita pastikan adalah pesan tersebut dapat diterima oleh masyarakat dan kita dapat melihat perubahan perilaku itu sendiri,” pungkas Prabu.

Penulis : Doddy Rosadi

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Deputy Minister of Komdigi: Adoption of Generative AI in the PR Industry is Still Low

LAINNYA

Nov 21 2024, 14.30

Of all the job sectors that have been affected by the emergence of AI, jobs in the information and communications sector are one of the few jobs assisted by AI.


Generic placeholder image

Wamen Komdigi: Adopsi AI Generatif di Industri PR Masih Rendah

LAINNYA

Nov 21 2024, 14.29

Dari semua sektor pekerjaan yang telah terpengaruh oleh kemunculan AI, pekerjaan di sektor informasi dan komunikasi merupakan salah satu dari sedikit pekerjaan yang dibantu oleh AI.


Generic placeholder image

Komdigi Uses Influencers to Deliver Government Messages to the Public

LAINNYA

Nov 21 2024, 10.54

In modern communication today the government cannot approach the community with formal methods.


Generic placeholder image

Winners of the 2024 World Public Relations Comunication Awards

LAINNYA

Nov 21 2024, 10.49

The World Public Relations and Communications Award 2024 was presented during the PR organization's world summit in Bali.


Generic placeholder image

Pemenang World Public Relations Comunication Awards 2024

LAINNYA

Nov 21 2024, 10.44

Penghargaan ini mengakui keunggulan kampanye yang menunjukkan perencanaan strategis, kreativitas, dan hasil bisnis yang luar biasa dalam membangun hubungan organisasi dengan pemangku kepentingan.


Copyright Katadata 2022