BCA Gunakan Teknologi dengan Sentuhan Manusia dalam Melayani Nasabah
LAINNYA
Nov 21 2024, 20.11
BCA sebagai bank swasta terbesar di Indonesia menyadari bahwa pengalaman adalah hal yang paling penting dalam menyelesaikan semua masalah. Seperti dilontarkan Albert Einstein, satu-satunya sumber pengetahuan adalah pengalaman. Karena itu, BCA menggunakan pengalaman selama 67 tahun dalam melayani nasabah.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan, berdasarkan pengalaman panjang tersebut, saat ini BCA telah mengusung konsep hybrid banking untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang beragam. Di samping melakukan inovasi digital secara konsisten, BCA tetap mengandalkan sentuhan manusia dalam memberikan pelayanan yang berkualitas bagi nasabah. Hal ini tercermin dari BCA yang masih menambah jumlah kantor cabang pada berbagai titik di Indonesia.
“Kita masih ada kantor cabang baru di seluruh Indonesia dan yang terakhir kita sudah membangun beberapa kantor cabang baru di Indonesia Timur, misalnya di Sumbawa Besar, Merauke, dan Maumere, Nusa Tenggara Timur. Teknologi dan sentuhan manusia itu saling melengkapi satu sama lain. Kedua hal ini adalah DNA dan value dari BCA, dan selalu menjadi inti dari service excellence kami,” kata Hera di acara World Public Relations Forum 2024 di Nusa Dua, Bali, Rabu (20/11/2024).
Hera bercerita tentang salah satu pelayanan kepada nasabah BCA yang sempat viral beberapa waktu lalu. Ketika itu, ada salah satu nasabah BCA yang memberikan testimoni tentang kucing yang selalu dia beri makan setiap kali datang ke salah satu kantor cabang BCA. Namun, suatu hari, dia tidak menemukan kucing yang biasa ia beri makan. Kemudian, nasabah itu bertanya kepada teller untuk menanyakan keberadaan kucing tersebut.
Hera menjelaskan, sebagai respons dari pertanyaan nasabah yang bersangkutan, kepala kantor cabang BCA lalu meminta kepala bagian layanan kantor cabang untuk menggunakan mobilnya dan mencari tahu di mana kucing itu. Tidak berselang lama, kucing itu ditemukan sekitar satu kilometer dari kantor cabang tersebut.
“Dan setelah menemukannya, mereka memberi tahu pelanggan kami, hei, ini adalah kucing yang Anda tanyakan. Jadi, intinya bukan tentang kucingnya atau kantor cabang BCA saja. Namun juga bagaimana nilai yang kita bangun di keluarga BCA untuk melayani nasabah. Akhirnya, hal ini memberikan pengalaman tersendiri bagi salah satu nasabah tersebut, yang kemudian secara organik dia menyebut bahwa BCA memberikan pelayanan yang ekstra,” jelas Hera.
Hera menambahkan, BCA juga menggunakan dua aplikasi mobile banking sebagai salah satu bentuk pelayanan kepada nasabah yang beragam. Aplikasi pertama adalah BCA Mobile atau dikenal dengan m-Banking BCA. Aplikasi satu lagi adalah superapps masa depan bernama myBCA.
“Banyak yang bertanya, mengapa BCA menggunakan dua aplikasi mobile banking? Menurut kami, hal mendasar yang harus dilakukan jika Anda berbisnis adalah mengenal pelanggan Anda. Rentang nasabah kami dari mulai yang pelajar hingga generasi senior. Kami selalu bertanya kepada mereka, apakah mereka nyaman menggunakan aplikasi terbaru myBCA yang memiliki banyak fitur? Ternyata nasabah generasi senior lebih suka aplikasi BCA mobile yang sudah biasa digunakan untuk memenuhi kebutuhan perbankan mereka. Oleh karena itu, BCA memutuskan untuk menggunakan kedua aplikasi mobile tersebut. Nasabah yang lebih senior masih bisa menggunakan BCA mobile, dan yang lebih muda bisa menggunakan myBCA,” pungkas Hera.
Inklusi, kesetaraan dan keragaman menjadi isu keberlanjutan yang penting karena jika seluruh masyarakat marginal diberdayakan, semua orang akan merasakan manfaatnya.