Tujuh Tradisi Natal Unik yang Hanya Ada di Indonesia
LAINNYA
Dec 25 2024, 12.55
Hari Natal yang dirayakan setiap tanggal 25 Desember oleh umat Kristiani di seluruh dunia selalu identik dengan berdoa dan makan bersama keluarga besar, juga acara tukar kado.
Namun, tak banyak diketahui jika ada tujuh tradisi unik dalam merayakan Natal yang hanya ada di Indonesia.
Tujuh tradisi unik dalam merayakan Natal di Indonesia itu bukan sekedar kebiasaan yang dilakukan setiap tahun, tapi ada makna tersembunyi yang mengiringi perayaan tersebut.
Dilansir dari Instagram resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), berikut ini tujuh tradisi unik dan penuh makna dalam merayakan Natal di Indonesia.
1. Wayang Wahyu (Jawa)
Wayang Wahyu menghadirkan kisah dari Alkitab dalam bentuk pertunjukan wayang. Tradisi yang muncul sejak tahun 1960-an ini menjadi simbol harmonisasi antara budaya lokal dan ajaran agama, sering dipentaskan di gereja menjelang Natal.
2. Rabo-rabo (Jakarta)
Di Kampung Tugu, Cilincing, tradisi Natal ini dilakukan dengan berkeliling kampung, menyanyikan lagu keroncong, dan mengunjungi rumah-rumah warga. Tiap rumah yang disinggahi, anggota keluarga di rumah tersebut bergabung bersama rombongan musik itu layaknya “ekor” yang terus memanjang. Selanjutnya tradisi ini ditutup dengan makan bersama yang penuh kehangatan.
3. Marbinda dan Marhobas (Sumatera Utara)
Masyarakat Batak Toba menyembelih hewan (marbinda), dan memasaknya bersama (marhobas) menjelang Natal. Tradisi ini melambangkan kebersamaan, gotong royong serta rasa syukur. Dan menariknya, yang membagikan daging biasanya terpilih menjadi kepala desa.
4. Ngejot dan Penjor (Bali)
Umat Kristen di Bali menjaga tradisi toleransi saat Natal dengan Ngejot (berbagi makanan), dan membuat Penjor (hiasan dari bambu dengan bentuk melengkung). Kedua hal itu melambangkan rasa syukur dan saling menghormati antar umat beragama.
5. Kunci Taon (Sulawesi Utara)
Dalam menjalankan tradisi ini, umat Kristen Manado memulainya dengan ibadah di gereja, kemudian berziarah ke makam kerabat dan menghiasnya dengan lampu, selanjutnya menutup tradisi dengan pawai kostum yang meriah. Tradisi ini ditujukan untuk merayakan Natal dan Tahun Baru bersamaan.
6. Meriam Bambu (NTT)
Tradisi unik ini berasal dari Flores. Bunyi meriam bambu yang menggelegar menjadi simbol kegembiraan dan sambutan untuk kelahiran Yesus Kristus. Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1980-an dan selalu dinantikan.
7. Bakar Batu (Papua)
Masyarakat Papua memasak bersama menggunakan batu panas dalam lubang yang dilapisi daun pisang. Tradisi ini dilakukan setelah Misa Natal sebagai simbol kebersamaan dan rasa syukur.