Keraton Gunung Kawi, Wisata Lambang Kerukunan Antar Umat Beragama

LAINNYA

Jan 09 2025, 21.44

Keraton Gunung Kawi terletak di Desa Balesari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Lokasinya berjarak sekitar 21 kilometer dari Kepanjen, ibukotanya Kabupaten Malang. Untuk sampai di Keraton Gunung Kawi ini bisa ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 jam dengan motor atau mobil.

Dilansir dari Instagram resmi Kabupaten Malang, selain digunakan sebagai tempat ibadah, Keraton Gunung Kawi ini juga dibuka untuk wisata alam karena suasananya yang asri dan berhawa sejuk.

Di dalam Keraton Gunung Kawi dapat ditemui banyak bangunan kuno berupa tempat ibadah, mulai dari kuil sampai masjid. Berbagai jajanan tradisional juga dijual di sekitar keraton tersebut.

Fasilitas lain yang juga disediakan oleh pengelola Keraton Gunung Kawi antara lain lahan parkir, toilet, pendopo dan gazebo. Untuk tiket masuk dan parkir dikenakan biaya sebesar Rp10.000 per orang.

Begitu banyak jejak sejarah dan budaya yang dapat ditelusuri di Keraton Gunung Kawi, seperti berikut ini.

Pertapaan Para Raja

Menurut cerita masyarakat setempat, Mpu Sindok membangun Keraton Gunung Kawi ini untuk bertapa. Dia kemudian bertapa sampai tubuhnya hilang mencapai moksa. Apa yang dilakukan oleh Mpu Sindok ini selanjutnya diikuti oleh para raja di Nusantara, yakni bertapa di Keraton Gunung Kawi.

Wisata Para Peziarah

Pengunjung yang datang ke keraton ini tidak hanya dari kalangan wisatawan, tapi juga para peziarah. Di sini Eyang Djoego dan Eyang Iman Soedjono dimakamkan tak jauh dari lokasi keraton. Eyang Djoego wafat pada tahun 1871, sementara Eyang Iman Soedjono wafat pada tahun 1876. Makam keduanya masih sering dikunjungi para peziarah hingga kini.

Wisata Lambang Kerukunan Antar Umat Beragama

Keraton Gunung Kawi tidak hanya obyek wisata atau pun tempat ibadah semata, tapi lebih dari itu, tempat ini adalah perlambang dari kerukunan umat beragama. Hal ini dibuktikan dengan berdirinya lima tempat ibadah agama di Indonesia. Di mana terdapat masjid, pura, vihara, gereja dan klenteng.

Penulis : Dewi Mariya Ulfah

Editor : Doddy Rosadi

keraton gunung kawi