Mengenal Rokat Tase’, Ritual Syukuran atas Hasil Laut dan Tolak Bala di Sampang

blog_10

LAINNYA

Feb 21 2025, 16.53

Rokat Tase’, atau yang dikenal juga sebagai Tradisi Petik Laut adalah ritual adat daerah Sampang, Madura, Jawa Timur yang persebarannya terdapat di Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa.

Dilansir dari media sosial resmi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, ritual ini dilakukan dengan mengarak atau membawa tumpeng, buah-buahan, dan terkadang kepala kambing menggunakan perahu yang sudah dihias dengan menarik. Arak-arakan itu dilakukan oleh masyarakat Sampang ke tengah laut, dengan melempar bawaan tersebut. 

Sebelum ritual adat itu digelar, terdapat beberapa kegiatan keagamaan yang harus dilakukan terlebih dahulu, seperti pembacaan tahlil, khataman Al-Quran, serta tukar-menukar makanan antar peserta yang telah dikoordinir sebagai ritual tolak bala, yaitu mohon perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar dijauhkan dari segala macam bencana, kejahatan dan penyakit.

Prosesi ritual Rokat Tase’ memang tidak seragam, terdapat beberapa hal yang berbeda dalam prosesinya, seperti masyarakat ada yang memilih untuk memberi sumbangan dana, untuk dibelanjakan keperluan ritual adat tersebut. Bahkan di beberapa tempat juga diadakan kegiatan hiburan, seperti dangdutan, tayuban, pagelaran ludruk, dan semacamnya. 

Hal berbeda lainnya yang juga bisa ditemui dalam prosesi Rokat Tase’ ini adalah peletakan tumpeng, ada yang meletakkannya di tiga tempat, yaitu muara, tengah laut dan darat.

Sebagian masyarakat ada yang menganggap ritual Rokat Tase’ ini sebagai kegiatan yang mubadzir, namun para pelaku ritual ini meyakini jika Rokat Tase’ merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rezeki yang berasal dari laut, yang telah diberikan, seperti tangkapan ikan yang melimpah.

Sementara itu, masyarakat yang mengkritisi Rokat Tase’ menilai dalam ritual tersebut terdapat kekuatan lain yang bisa menambah rezeki secara ghaib. Sedangkan masyarakat yang melakukan Rokat Tase’ berpedoman bahwa tradisi itu memang berasal dari agama pra Islam di Indonesia, dan telah mengalami Islamisasi budaya oleh Wali Songo dan para ulama. 

Terkait tumpeng dan hasil bumi lain yang dibuang ke laut memang terkesan mubadzir, tapi masyarakat Sampang meyakini bahwa makhluk hidup laut seperti ikan bisa mendapat makanan untuk mempercepat proses perkembangbiakan mereka.

Penulis : Dewi Mariya Ulfah

Editor : Doddy Rosadi


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Copyright Katadata 2022