Tujuh Kuliner Ramadan Khas Jawa Timur yang Lezat dan Penuh Kenangan
LAINNYA
Mar 13 2025, 15.24
Ramadan selain bulan suci dan mulia untuk meningkatkan keimanan, juga tak lepas dari kulinernya yang lezat dan bercita rasa tinggi. Hal ini dibuktikan dengan kuliner Ramadan khas Jawa Timur yang memiliki rasa tersendiri. Provinsi yang beribu kota di Surabaya ini memiliki tujuh kuliner Ramadan yang khas, yang penuh dengan kenangan tempo dulu yang ceria.
Apa saja tujuh kuliner tersebut? Dilansir dari media sosial resmi Pemprov Jatim, berikut ini ulasan lengkap tujuh kuliner Ramadan khas Jawa Timur yang lezat dan penuh kenangan.
1. Patola/ Petulo (Kabupaten Banyuwangi)
Cemilan yang hanya ada di bulan Ramadan ini terbuat dari tepung beras yang dikukus, dan dicetak menyerupai kerupuk, serta diberi warna-warna yang menarik.
Patola disajikan dengan kuah santan gula merah dan daun pandan, yang perpaduan manis dan gurihnya menambah selera berbuka puasa.
2. Rojek Tajin (Madura)
Kuliner Ramadan yang satu ini tergolong unik tapi lezat. Rojek Tajin atau bubur rujak memiliki cita rasa gurih, pedas dan sedap yang membuat siapa saja menjadi ketagihan. Rojek Tajin disajikan dengan bumbu rujak petis, dilengkapi timun cincang, kripik tette, sayur rebus dan irisan tahu goreng. Makanan ini menjadi kuliner favorit masyarakat Madura untuk berbuka puasa.
3. Bubur Suro Sunan Bonang (Kabupaten Tuban)
Bubur ini sudah ada sejak tahun 1500-an, dan diperkirakan berawal di masa Sunan Bonang menyiarkan agama Islam. Bubur ini biasanya dibagikan gratis sebagai takjil di bulan Ramadan kepada para pengunjung sebelum masuk ke komplek makam Sunan Bonang.
Bubur ini dibuat langsung di halaman Masjid Astana Sunan Bonang, dan masih mempertahankan resep asli, yaitu terbuat dari beras, daging sapi, bumbu rempah dan santan.
4. Bubur Muhdor (Kabupaten Tuban)
Bubur ini dibuat oleh Syeikh Habib Abdul Qodir bin Alwi Assegaf untuk mengatasi krisis pangan di masa penjajahan Belanda. Bubur ini kini menjadi tradisi etnis Arab di Kutorejo sebagai bentuk penghormatan kepada bulan Ramadan.
Bubur yang terbuat dari beras, santan kelapa, daging kambing dan rempah-rempah pilihan ini membutuhkan proses memasak selama 2-3 jam, untuk memastikan teksturnya lembut dan kaya rasa.
5. Mento (Kabupaten Sumenep, Madura)
Kuliner khas Sumenep yang memiliki tekstur lembut, aroma menggoda dan cita rasa gurih ini semakin mudah ditemukan saat Ramadan tiba.
Mento berisi daging dan sayur, lalu disajikan dengan taburan bawang goreng dan irisan cabai, kemudian disiram dengan kuah santan, dan membuatnya menjadi kuliner khas untuk berbuka puasa.
6. Bongko Kopyor (Kabupaten Gresik)
Bongko Kopyor, singkatan dari bubur nangka dan kelapa kopyor ini semakin bercita rasa lezat dengan tambahan roti dan mutiara. Teksturnya yang lembut, manis dan legit sangat cocok untuk mengembalikan energi setelah seharian berpuasa.
7. Kolak Ayam (Kabupaten Gresik)
Kolak Ayam yang bercita rasa gurih ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu sebagai kuliner warisan Sunan Dalem.
Kuliner Ramadan ini berbahan dasar ayam kampung jantan yang dimasak dengan santan, gula merah, daun bawang merah, jintan hitam dan enam bumbu lainnya. Uniknya, memasak kolak ini hanya boleh dilakukan oleh kaum pria, dan tetap menggunakan tungku serta kayu bakar.