Hyundai Akan Pangkas Biaya EV dan Upayakan Peralihan Kendaraan ke SDV
TEKNOLOGI DIGITAL
Mar 22 2024, 06.34
Hyundai Motor, pembuat mobil top Korea Selatan, menyatakan akan mempertajam daya saing harga kendaraan listriknya (EV), melalui kemajuan teknologi dan proses manufaktur yang efisien. Hal tersebut dilakukan mengingat saat ini sedang terjadinya persaingan harga, karena penyerapan mobil listrik lebih lambat dari perkiraan.
Dilansir dari The Korea Economic Daily, Chief Executive Hyundai Motor Chang Jae-hoon mengatakan, strategi bisnis utama perusahaan untuk tahun ini adalah meningkatkan daya saing harga kendaraan listriknya. Dalam pidatonya di rapat umum tahunan produsen mobil (RUPST), ia juga mengatakan dorongan Hyundai terhadap strategi kendaraan yang ditentukan oleh Software Defined Vehicle (SDV) atau perangkat lunak akan berjalan lancar tahun ini.
“Dengan semakin mendalamnya volatilitas ekonomi global dan melemahnya permintaan konsumen terhadap kendaraan listrik dengan cepat, kami memperkirakan kondisi bisnis yang sulit tahun ini,” kata CEO tersebut kepada pemegang saham.
Dia mengungkapkan kekhawatirannya atas semakin ketatnya persaingan di antara para pembuat kendaraan listrik, yang telah memulai pemotongan harga kendaraan listrik secara agresif untuk menarik konsumen yang sadar akan harga.
Karena itu, untuk meningkatkan harga dan daya saing teknologi Hyundai EV, dia mengatakan perusahaan akan mengupayakan inovasi desain dan proses kendaraan, serta pemotongan biaya melalui jajaran kendaraan yang efisien dan memperkuat rantai nilai, khususnya di pasar negara berkembang.
Selain itu, CEO mengatakan Hyundai masih akan meluncurkan SUV listrik berukuran menengah dan besar yang direncanakan pada tahun ini.
Chang juga mengatakan bahwa Hyundai akan mendirikan kantor pusat bisnis baru, yang akan bertanggung jawab untuk mengembangkan platform kendaraan canggih sebagai bagian dari upayanya untuk mengubah kendaraan menjadi mobil yang ditentukan perangkat lunak.
“Semua kendaraan kami pada akhirnya akan menjadi SDV,” katanya.
Pernyataan tersebut diketahui datang ketika pemegang saham pembuat mobil mengajukan pertanyaan tentang perlambatan permintaan global untuk EV baru-baru ini. Sebab, untuk menarik konsumen, Tesla, Ford dan pembuat mobil Cina seperti BYD telah melakukan pemotongan harga yang agresif untuk EV mereka.