Kembangkan Teknologi Baterei EV, Cina Siapkan Investasi Rp13 Triliun
TEKNOLOGI DIGITAL
Jun 01 2024, 11.21
Cina berencana untuk menginvestasikan sekitar 6 miliar yuan atau lebih dari Rp13 triliun untuk mengembangkan teknologi baterai generasi berikutnya yang memberi daya pada kendaraan listrik (EV).
Sebanyak enam perusahaan termasuk CATL, produsen baterai terbesar di dunia, dan produsen mobil besar seperti BYD dan Geely memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan pemerintah dalam mengembangkan baterai all-solid-state (ASSB).
Proyek yang baru pertama kali ini akan dipimpin oleh kementerian dan komisi pemerintah terkait. ASSB adalah teknologi baru yang memperbaiki baterai lithium-ion tradisional (LIB) dengan menggunakan elektrolit padat dan konduktif, bukan bahan cair atau berbentuk gel.
Dilansir dari CNN, baterai ini lebih kecil kemungkinannya untuk terbakar atau meledak dibandingkan baterai konvensional dan memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, sehingga diyakini lebih aman dan lebih bertenaga.
Namun, baterai yang kuat tidak tersedia secara luas saat ini karena harganya yang mahal dan sulit untuk diproduksi secara massal. Berita tentang investasi yang dimaksudkan Beijing datang pada saat yang penuh tekanan bagi hubungan perdagangan Cina dengan Barat.
Awal bulan ini, pemerintahan Joe Biden memberlakukan tarif baru yang besar untuk mobil listrik, baterai canggih, dan barang-barang lainnya dari Cina. Para pejabat Amerika ingin melindungi pekerjaan dan bisnis AS dari masalah yang ditimbulkan oleh kelebihan produksi produk tertentu di negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia ini.
Komisi Eropa akan mengumumkan keputusannya pada awal bulan depan tentang tarif mobil listrik Cina, yang dapat menimbulkan masalah bagi pembuat mobil listrik Cina yang mengekspor ratusan ribu mobil ke Eropa setiap tahun.
Pada bulan Januari, Toyota mengatakan akan meluncurkan kendaraan dengan baterai solid-state dalam beberapa tahun. Samsung SDI akan mulai memproduksi baterai solid-state secara massal pada 2027. Volkswagen juga telah mencoba mengembangkan baterai dengan perusahaan rintisan AS, Quantum Scape.
Saingan-saingan dari Cina juga meningkatkan taruhannya. GAC Group, produsen mobil milik negara yang berbasis di Guangzhou, mengatakan, mereka telah mencapai terobosan dalam baterai solid-state dan akan meluncurkan kendaraan dengan baterai tersebut pada 2026.