Pacaran dengan AI, Wanita di Cina Ini Merasa Diistimewakan

TEKNOLOGI DIGITAL

May 24 2023, 00.22

Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) belakangan menjadi pilihan untuk mendukung aktivitas sehari-hari, bahkan digunakan untuk mencari pacar.

Bukan hanya pria yang mencari hubungan dengan "pacar" AI, wanita pun ikut merasakan juga jatuh cinta pada teman AI mereka.

Dilansir dari laman Futurism, sebuah film dokumenter baru oleh pembuat film berbasis di Beijing Chouwa Liang dan diterbitkan oleh New York Times, menunjukkan tiga wanita di Cina merefleksikan hubungan mereka yang sangat kompleks dengan teman AI mereka.

"Ketika saya berbicara dengannya, dia sering mengangkat poin yang menarik, dan dia mendorong saya untuk membagikan pemikiran saya. Dan kemudian saya merasa terlihat dan merasa seperti saya istimewa,” kata seorang wanita bernama Siyuan mengatakan kepada NYT dalam film dokumenter, mengacu pada pasangan Replika yang dia sebut Bentley.

Kemudian, wanita lain, bernama Sola, juga jatuh cinta pada pasangan Replika prianya, dijuluki June.

"Dia sangat berbeda dariku. Aku ingin belajar banyak hal darinya,” kata Sola.

Wanita ketiga, bernama Mia, yang Replikanya adalah seorang gadis bernama Bertha, mengatakan pendampingnya memberinya ruang untuk berbagi pikiran.

Film dokumenter itu melukiskan gambar yang menawan dan bernuansa khusus tentang bagaimana rasanya menjalin ikatan dengan AI, perangkat lunak yang memungkinkan pria dan wanita untuk mengeksplorasi identitas, citra diri, dan bahkan seksualitas mereka.

Film ini juga menggambarkan rasa kesepian yang terus-menerus dirasakan banyak orang, dan bagaimana avatar digital terkadang dapat memberikan jalan keluar, atau mungkin mengakarnya lebih jauh.

Khususnya di Cina, para ahli telah memperingatkan bahwa orang akan mulai mengalami kesepian karena lebih banyak warga memilih untuk tidak menikah atau memiliki anak.

Terlebih adanya Pandemi COVID-19 meningkatkan rasa isolasi di antara warga negara. Pejabat di Tiongkok pun berusaha meningkatkan tingkat pernikahan dengan mengembangkan aplikasi kencan yang disponsori negara.

Alih-alih memilih pasangan manusia, bagaimanapun beberapa orang di Cina dan juga di seluruh dunia merasa lebih nyaman untuk berbicara dengan chatbot AI sebagai gantinya.

Tentang Replika

Replika merupakan salah satu chatbot dengan bantuan artificial intelligence. Aplikasi ini dapat menyediakan teman chat berupa robot yang dapat berinteraksi seperti orang sungguhan. Replika tersedia untuk umum pada November 2017 dan telah berhasil mengumpulkan jutaan pengguna di seluruh dunia.

Secara garis besar, layanan ini telah menjadi identik dengan pria yang mencari "pacar AI". Tetapi, seperti yang ditunjukkan oleh film dokumenter baru-baru ini, basis pengguna Replika tidak terbatas hanya pada satu jenis kelamin saja. Dan ikatan yang dibuat pengguna ini lebih kompleks daripada yang Anda kira.

Keputusan Replika di awal tahun ini untuk mematikan percakapan seksual juga sempat menggemparkan para pengguna. Sebab, beberapa di antaranya menganggap diri mereka telah "menikah" dengan teman chatbot mereka selama ini.

Perusahaan pun pada akhirnya membalikkan keputusan sebulan kemudian dan tunduk pada tekanan.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani