Pentingnya Kesadaran Diri untuk Hindari FOMO di Media Sosial
TEKNOLOGI DIGITAL
Jun 01 2023, 01.09
Menjadi pengguna aktif media sosial memang tak ada salahnya, tapi terlalu aktif bermedia sosial yang sampai membuat kecanduan untuk mengikuti tren adalah satu hal yang harus dihindari.
Rasa takut ketinggalan tren yang sedang marak, atau yang dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out) adalah akibat dari kecanduan bermedia sosial, yang sebenarnya bisa diatasi dengan meningkatkan kesadaran diri.
Bentuk kesadaran diri tersebut bermacam-macam, sebagaimana dijelaskan oleh Nugrahaeni Prananingrum, Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), sekaligus pegiat literasi digital, dan juga Desy Saputra, Tim Strategi Komunikasi dan Pengelolaan Isu, Kantor Staf Presiden.
Keduanya mengungkapkan apa saja upaya yang bisa dilakukan untuk menghindari FOMO di media sosial, dalam Webinar Literasi Digital, yang mengambil tema Social Media Fatigue: Logging Off for Good?.
Menurut Nugrahaeni, upaya pertama yang bisa dilakukan untuk menghindari FOMO di media sosial adalah dengan memiliki kekuatan karakter pada diri sendiri. Penguatan karakter itu dinilai mampu membuat seseorang lebih bisa berpikir jernih dalam memilih tayangan, serta informasi apa saja yang patut diikuti maupun tidak.
Nugrahaeni menambahkan, pendampingan pada anak, menjalin kerja sama, serta memiliki lingkungan kerja yang baik juga menjadi upaya penting untuk bisa menghindari FOMO di media sosial.
“Kemudian juga, bagaimana misalnya di dalam keluarga kita pendampingan pada anak, pada lingkungan, teamwork di dalam kerja kita, ketika waktu kerja kita bener-bener full mempergunakan waktunya tidak bermain media sosial untuk yang negatif, tapi yang positif untuk menguntungkan diri kita, dan juga lingkungan kerja kita, dan juga untuk keluarga, anak-anak kita dampingi ketika menggunakan media sosial,” kata Nugrahaeni, Rabu (31/5/2023).
Upaya selanjutnya, dengan memiliki konsep diri yang positif. Maksudnya adalah dengan lebih bisa menyadari, bahwa apapun yang terlihat bagus dan indah di media sosial belum tentu bagus juga di dunia nyata. Selain itu, juga menanamkan keyakinan pada diri sendiri, bahwa mampu menampilkan hal-hal positif di media sosial.
Kemudian, Desy Saputra juga menilai bahwa penguatan karakter diri, pengendalian diri, serta peran keluarga merupakan faktor penting yang mampu menghindarkan seseorang dari FOMO akibat kecanduan bermedia sosial.
Secara singkat, Desy menyebutkan bahwa faktor-faktor penting itu adalah bentuk dari kesadaran diri yang harus ditumbuhkan pada setiap individu, agar mau berpikir dulu sebelum memposting sesuatu di media sosial. Seperti, apakah postingan tersebut penting dan membawa manfaat bagi orang lain atau malah sebaliknya.
“Jadi bagaimana kita sebenernya menumbuhkan kesadaran pada diri sendiri, menjadi seseorang yang kalau misalnya mau posting itu dipikirin dulu gitu, ini penting nggak ya, oke penting, penting untuk siapa, penting untuk diri kita, atau pamer aja, atau menarik juga buat orang lain,” ujar Desy.
Webinar ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), bekerjasama dengan Katadata.
Pemenuhan data pemerintah yang berintegritas tinggi menemui beberapa tantangan, diantaranya adalah tumpang tindih data, baik di tingkat pusat maupun daerah.