LAINNYA

Databoks Goes to Campus x Ajinomoto Indonesia Generasi sehat Cegah Hipertensi dengan Bijak Garam dan Peduli Kesehatan Mental

Wed, 28 February 2024, Offline Event

 Function Hall, Gedung A Lt. 1 Kampus UMN

About Topic

Garam telah menjadi bagian tak terpisahkan dari pola makan, apalagi anak muda cenderung suka dengan 
makanan yang gurih dan asin. Dalam jumlah yang cukup, garam memang memiliki manfaat. Kandungan 
sodium dalam garam membantu menjaga keseimbangana cairan dalam tubuh dan membantu proses 
kontraksi-relaksasi otot. Namun jika asupan garam terlalu tinggi, tubuh membutuhkan lebih banyak cairan agar otot dan organ-organ lain bisa berfungsi baik. Jika orang tidak minum cukup air, tubuh akan menarik cairan dari sel sehingga memicu dehidrasi.

Pentingnya menjaga konsumsi garam bagi anak muda tidak bisa diabaikan karena dapat berdampak 
signifikan pada kesehatan mereka. Garam berlebih dalam makanan dapat meningkatkan risiko hipertensi, 
penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.
Hipertensi tak hanya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, tapi ternyata juga ada kaitannya 
dengan potensi stres. Penelitian Brian Hsueh dari Departemen Bioengineering, Stanford University, 
bersama timnya yang dipublikasikan di jurnal Nature, beberapa bulan lalu menunjukkan, naiknya tekanan 
darah diikuti dengan meningkatkan kegelisahan. Mengutip WebMD, sekitar 30 persen penderita hipertensi ternyata mengalami depresi. 

Di kalangan mahasiswa, potensi stres dapat muncul karena tenakan akademik, jauh dari keluarga, 
kecemasan dan masalah kesehatan mental lainnya yang dapat memengaruhi pola makan. Korelasi antara 
hipertensi dan depresi juga berhubungan dengan perilaku makan. Orang yang depresi seringkali 
cenderung meningkatkan konsumsi makanan tinggi garam dan kalori yang berkontribusi bagi peningkatan 
hipertensi. 

Menjaga asupan garam dalam makanan menjadi salah satu cara untuk mencegah hipertensi. Gurih bumbu 
umami bisa menjadi salah satu solusi pengurangan garam yang enak. Dengan mengurangi takaran garam 
dan menggantikannya dengan MSG (monosodium glutamat), kita bisa mendapatkan rasa makanan yang 
sama nikmatnya dan mengurangi 30 persen kandungan sodium dalam masakan. MSG pun mempunyai 
sifat ‘Self Limiting’ karena pemberian MSG berlebihan justru akan membuat rasa masakan menjadi eneg atau giung untuk disantap.

Pembicara


Moderator


Agenda

Wednesday, February 28, 2024

13.35 - 15.05

Waspada Hipertensi Usia Muda dengan Bijak Garam

-

PEMBICARA

dr. Yohan Samudra, SpGK, AIFO-K

Dokter Spesialis Gizi

MODERATOR

Aditya Saputra

Moderator

13.50 - 14.30

Kondisi Kesehatan Mental pada Remaja

-

PEMBICARA

Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psi

Counselor Psychology

MODERATOR

Aditya Saputra

Moderator

15.10 - 15.25

Cek Data Gaya Hidup dan Kesehatan Mental

-

PEMBICARA

Cindy Mutia Annur

Data Researcher Databoks

MODERATOR

Aditya Saputra

Moderator


Copyright Katadata 2022