Piala Eropa 2024 Dorong Pertumbuhan Ekonomi Jerman 0,1 Persen
EKONOMI & BISNIS
Jul 15 2024, 10.18
Piala Eropa 2024 tidak terlalu memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Jerman yang menjadi tuan rumah. Institute for Economic Research memperkirakan Piala Eropa 2024 akan menghasilkan pendapatan sebesar satu miliar euro atau lebih dari Rp17,5 trilun dan hanya meningkatkan ekonomi Jerman sekitar 0,1 persen pada kuartal kedua.
Piala Eropa 2024 juga diperkirakan akan menarik 600 ribu wisatawan mancanegara dan menciptakan permintaan 1,5 juta penginapan.
Presiden Asosiasi Hotel dan Restoran Jerman Guido Zoellick mengatakan, menjadi tuan rumah acara olahraga internasional yang signifikan berdampak positif pada citra negara dan meningkatkan semangat masyarakat. Peningkatan psikologis ini selanjutnya dapat mendorong kepercayaan dan belanja konsumen.
Meskipun Euro 2024 telah menghasilkan lonjakan konsumsi jangka pendek, dampak jangka panjangnya terhadap pemulihan ekonomi masih belum dapat dipastikan.
Pada 2023, PDB Jerman menyusut 0,3 persen, menjadikannya salah satu negara dengan kinerja ekonomi utama terburuk di dunia. Selain itu, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi Jerman mungkin akan menempati peringkat terendah di antara negara-negara industri utama pada 2024, dengan tingkat pertumbuhan yang diharapkan sebesar 0,2 persen.
Para ekonom Jerman berpendapat bahwa pemulihan ekonomi negara ini menghadapi banyak ketidakpastian, dan ekonomi sepak bola saja tidak dapat membalikkan kemerosotan ekonomi secara fundamental.
Indeks Iklim Bisnis ifo, sebuah indikator utama tren ekonomi Jerman, turun menjadi 88,6 poin di bulan Juni, menandai penurunan kedua kalinya secara berturut-turut. Presiden ifo Institute Clemens Fuest, menyatakan ekonomi Jerman menghadapi tantangan yang signifikan dalam mengatasi stagnasi.
Tren penurunan Indeks Iklim Bisnis ifo tercermin dari Indeks Kepercayaan Konsumen Jerman. Menurut survei terbaru oleh GfK Market Research Group, indeks turun dari -21,0 di bulan Juni menjadi -21,8 di bulan Juli.
Para ahli berpendapat bahwa penurunan ini mencerminkan ketidakpastian yang disebabkan oleh kenaikan harga dan pemulihan ekonomi yang lambat, membuat konsumen lebih berhati-hati. Penurunan kepercayaan konsumen semakin memperburuk kekhawatiran tentang prospek ekonomi, mengindikasikan jalan yang sulit menuju pemulihan.
"Meskipun Piala Eropa dapat mendorong aktivitas ekonomi dalam jangka pendek, namun tidak dapat mengatasi tantangan struktural dan ekonomi jangka panjang yang dihadapi Jerman. Langkah-langkah komprehensif, termasuk reformasi struktural, inovasi, dan investasi, adalah kunci untuk mencapai pemulihan ekonomi yang sesungguhnya dan pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Michael Borchmann, mantan kepala Departemen Urusan Eropa dan Internasional di negara bagian Hessen, Jerman kepada Euronews.