Belanja Pemerintah Dorong Pertumbuhan Ekonomi 2023 di Atas 5 Persen
EKONOMI & BISNIS
Nov 08 2023, 06.42
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara optimistis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bisa tembus di atas 5 persen. Belanja pemerintah pada kuartal keempat akan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia yang hingga kuartal III masih di angka 4,94 persen melewati angka 5 persen.
“Target pertumbuhan ekonomi pada 2023 di angka 5,1 persen masih bisa dicapai. Kuartal keempat menjadi kunci karena belanja pemerintah di triwulan keempat sangat besar. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi. Selain belanja pemerintah, sektor konsumsi juga masih menjadi penunjang pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Suahasil saat menjadi pembicara kunci di event Permatabank Economy Outlook 2024: Navigating Business Opportunities and Investment Strategies in a Political Year, di Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2023 tumbuh sebesar 1,60 persen dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara tahunan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen. Namun, Indonesia tidak mampu menjaga pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen yang telah terjadi selama 8 kuartal berturut-turut.
Suahasil menambahkan, meski tidak bisa mencapai angka 5 persen pada kuartal III, namun dibandingkan negara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil.
“Pertumbuhan ekonomi 4,94 persen harus dilihat dengan hati hati. Apabila dibandingkan dengan negara lain masih bagus. Kita harus memastikan pertumbuhan ekonomi tetap tumbuh positif hingga akhir 2023,” lanjut Suahasil.
Kata Suahasil, berdasarkan laporan BPS, sejumlah indikator makro memang memperlihatkan tren negatif. Contohnya neraca perdagangan yang tetap positif tetap angkanya turun. Selain itu, ekspor juga masih positif meski angkanya juga turun.
Suahasil mengatakan, pemerintah juga bisa menjaga inflasi rendah yang hingga akhir Oktober masih di bawah 3 persen. Padahal, pada September tahun lalu, harga BBM bersubsidi dinaikkan. Namun, inflasi masih bisa tetap dijaga. Berdasarkan data BPS, angka inflasi Indonesia masih di bawah Jepang (3 persen), Korea (3,7 persen) dan Amerika Serikat (3,7 persen).
Suahasil juga menambahkan, hampir sebagian besar industri juga tumbuh positif. Sektor manufaktur tumbuh 5,2%, sejalan dengan permintaan domestik yang kuat, sektor pertambangan meningkat sejalan dengan beroperasiny sejumlah smelter baru serta akomodasi dan transportasi tumbuh dua digit sejalan dengan permintaan domestik yang kuat.