Olahraga Intens Tingkatkan Hormon dalam ASI dan Melindungi Bayi dari Diabetes

blog_10

GAYA HIDUP

Mar 20 2024, 11.16

Sebuah penelitian menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa ASI bisa sangat bermanfaat bagi bayi, ketika ibu melakukan olahraga dengan intensitas tinggi.

Dilansir dari Medical Daily, para peneliti dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia (NTNU) menemukan bahwa olahraga yang intens meningkatkan kadar hormon adiponektin dalam ASI yang melindungi bayi dari diabetes dan membantu mengatur metabolisme mereka.

“Tujuan utama penelitian kami adalah untuk mengetahui apakah kita dapat membatasi perkembangan kelebihan berat badan pada anak-anak,” Trine Moholdt, peneliti NTNU yang memimpin penelitian tersebut.

Para peneliti mengumpulkan 240 sampel ASI dari 20 ibu baru. Sampel diambil sebelum dan pada interval tertentu setelah dua sesi latihan dan dibandingkan dengan sampel yang diambil pada interval yang sama setelah periode tidak aktif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang menyelesaikan latihan interval intensitas tinggi memiliki kadar adiponektin dalam ASI, setelah sesi latihannya lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tidak banyak bergerak. Namun, dengan olahraga tingkat sedang, tidak ada dampak signifikan terhadap kadar adiponektin.

Adiponektin merupakan hormon protein yang berperan penting dalam mengatur kadar glukosa, metabolisme lipid, dan sensitivitas insulin. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kandungan adiponektin yang relatif tinggi dalam ASI dapat mencegah kenaikan berat badan yang cepat pada masa bayi, sementara kadar adiponektin yang rendah berhubungan dengan resistensi insulin dan diabetes tipe 2.

“Hormon tersebut disekresikan dari jaringan lemak dan memasuki aliran darah, dan sebagian besar dari apa yang ada di dalam darah masuk ke dalam susu. Kami tidak terlalu terkejut dengan temuan ini, namun sekarang kami tahu dengan pasti,” kata Moholdt.

Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi ASI berbeda-beda antara ibu yang memiliki indeks massa tubuh tinggi dan rendah, dan perbedaan komposisi ASI tersebut dapat berperan dalam penularan obesitas dari ibu ke anak.

"Olahraga yang intens menghasilkan respons yang lebih tinggi. Menurut pendapat saya, ibu baru tidak perlu khawatir tentang asam laktat dalam ASInya. Tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa ini buruk bagi bayi, dan asam laktat kaya akan energi," ujarnya.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Generic placeholder image

Pengangkatan Ovarium Dini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Otak Wanita

GAYA HIDUP

Jun 25 2024, 09.39

Penelitian ini melibatkan 22 peserta yang menjalani ooforektomi bilateral pramenopause (PBO) – pengangkatan kedua ovarium – sebelum usia 40 tahun.


Generic placeholder image

Kasus Kanker Penis Meningkat di Seluruh Dunia! Kenali Gejalanya

GAYA HIDUP

Jun 24 2024, 18.54

Para peneliti juga mengamati peningkatan insiden kanker penis standar usia di 15 negara.


Generic placeholder image

Latihan Ini Dapat Mempertahankan Kekuatan Kaki Pada Pensiunan

GAYA HIDUP

Jun 20 2024, 10.02

Massa dan fungsi otot rangka menurun secara alami seiring bertambahnya usia, yang memengaruhi mobilitas dan otonomi.


Copyright Katadata 2022