Ilmuwan Ungkap Hobi yang Dapat Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

blog_10

GAYA HIDUP

May 31 2024, 15.45

Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa menanam tanaman sebenarnya dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan Anda bahkan tidak perlu memiliki taman untuk melihat manfaatnya.

Dilansir dari Newsweek, tubuh kita penuh dengan triliunan mikroorganisme yang memengaruhi segalanya, mulai dari metabolisme hingga kesehatan mental. Di antara banyak perannya, mikroba ini sangat penting untuk mendukung sistem kekebalan tubuh kita dan mengurangi peradangan. Mikroba pada kulit juga dapat membantu mencegah bakteri "jahat" mengambil alih atau menerobos penghalang kulit kita.

Telah dibuktikan di masa lalu bahwa kontak dengan bahan-bahan yang kaya akan mikroba di alam dapat meningkatkan keanekaragaman mikrobioma manusia. Namun bagaimana penduduk kota dapat meningkatkan mikrobioma mereka?

Dalam sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Environment International, para peneliti di Universitas Helsinki di Finlandia menemukan bahwa satu bulan berkebun di dalam ruangan di perkotaan sudah cukup untuk meningkatkan keragaman bakteri kulit pada partisipan dan dikaitkan dengan tingkat anti-inflamasi yang lebih tinggi, yakni molekul dalam darah.

“Temuan ini penting, karena urbanisasi telah menyebabkan peningkatan besar penyakit yang disebabkan oleh kekebalan tubuh, seperti alergi, asma, dan penyakit autoimun, sehingga menimbulkan biaya perawatan kesehatan yang tinggi. Kita hidup terlalu ‘bersih’ di perkotaan,” kata penulis pertama studi tersebut, Mika Saarenpää, seorang peneliti doktoral di Universitas Helsinki dalam sebuah pernyataan.

“Kita tahu bahwa urbanisasi menyebabkan berkurangnya paparan mikroba, perubahan mikrobiota manusia, dan peningkatan risiko penyakit yang disebabkan oleh kekebalan tubuh. Ini adalah pertama kalinya kami dapat menunjukkan bahwa aktivitas manusia yang bermakna dan alami dapat meningkatkan keanekaragaman mikrobiota. Orang dewasa yang sehat dan, pada saat yang sama, berkontribusi pada pengaturan sistem kekebalan tubuh,” ia menambahkan. 

Dalam studi tersebut, 28 peserta dibagi menjadi dua kelompok: satu kelompok menerima tanah yang kaya mikroba dan kelompok lainnya menerima tanah yang miskin mikroba. Kedua kelompok diminta menanam tanaman yang dapat dimakan di dalam ruangan di kotak bunga selama satu bulan, dan dalam periode penelitian, perbedaan nyata terlihat antara kedua kelompok.

Tentu saja, dengan ukuran sampel yang kecil, sulit untuk mengambil kesimpulan konkrit dari hasil tersebut. Namun penelitian ini menambah bukti bahwa paparan mikroba "baik" di lingkungan kita dapat membantu mendukung berbagai fungsi kekebalan tubuh.

“Penelitian saya menekankan ketergantungan kesehatan kita pada keanekaragaman alam dan tanah pada khususnya,” kata Saarenpää. “Kita adalah satu spesies di antara spesies lainnya, dan kesehatan kita bergantung pada keragaman spesies lainnya,” ujarnya.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani


RELATED ARTICLES AND VIDEOS

Generic placeholder image

Polusi Udara Mempengaruhi Kehidupan Bahkan Sebelum Pembuahan

GAYA HIDUP

Jul 10 2024, 10.52

Temuan ini dibuat setelah tim peneliti menganalisis 3.659 transfer embrio beku dari 1.836 pasien di Perth, Australia, selama delapan tahun.


Generic placeholder image

Menghindari 10 Irisan Bacon Seminggu Bisa Memperpanjang Umur

GAYA HIDUP

Jul 08 2024, 08.39

Hasil studi terbaru yang diterbitkan dalam Lancet Planetary Health, perubahan pola makan kecil ini berpotensi menyelamatkan ribuan nyawa.


Generic placeholder image

Paparan Cahaya Terang di Malam Hari Tingkatkan Risiko Diabetes

GAYA HIDUP

Jul 02 2024, 22.20

Peneliti menemukan bahwa paparan cahaya antara pukul 12:30 dan 6 pagi, terkait dengan peningkatan risiko diabetes sebesar 67%.


Generic placeholder image

Wanita Lebih Sering Insomnia, Berikut Tips Tidur Sehat Bagi Segala Usia

GAYA HIDUP

Jun 27 2024, 14.18

40% wanita lebih mungkin mengalami insomnia dibandingkan pria.


Generic placeholder image

Pengangkatan Ovarium Dini Dapat Mempengaruhi Kesehatan Otak Wanita

GAYA HIDUP

Jun 25 2024, 09.39

Penelitian ini melibatkan 22 peserta yang menjalani ooforektomi bilateral pramenopause (PBO) – pengangkatan kedua ovarium – sebelum usia 40 tahun.


Copyright Katadata 2022