Susah Konsentrasi dan Pelupa? Bisa Jadi Gejala Kabut Otak
GAYA HIDUP
May 25 2023, 23.53
Sulit konsentrasi, kebingungan, dan menurunnya daya ingat merupakan beberapa bagian dari gejala brain fog atau kerap disebut kabut otak. Kabut otak adalah kondisi dimana seseorang merasa sulit untuk berkonsentrasi dan tidak bisa fokus ketika memikirkan suatu hal.
Kabut otak bukanlah sebuah penyakit, tetapi merupakan gejala dari kondisi atau penyakit tertentu dan bisa memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir dan mengingat.
Kondisi ini bisa dialami siapa saja dan kapan pun. Penyebabnya juga beragam dan bahkan bisa membuat stres hingga menyebabkan ketegangan mental.
dr. Uma Naidoo, psikiater nutrisi dan peneliti ilmu saraf di Harvard Medical School, bertahun-tahun telah mempelajari penyebab kabut otak, yang merupakan kombinasi dari kelupaan dan kurangnya fokus.
Menurut dr. Uma, kabut otak bisa disebabkan oleh sejumlah hal, termasuk kurang tidur, peningkatan kecemasan, makanan tertentu dalam diet, atau dalam beberapa kasus seperti kondisi medis yang parah.
Dilansir dari CNBC Make It, dr. Uma membagikan beberapa aktivitas dan cara yang bisa membantu Anda menghilangkan kabut otak dan meningkatkan daya ingat.
1. Jangan makan gorengan atau apapun dengan terlalu banyak gula
Makanan yang digoreng memiliki efek buruk pada pembelajaran dan memori. Terlalu banyak dapat menyebabkan peradangan, yang pada gilirannya dapat merusak pembuluh darah yang masuk ke otak.
Diet tinggi gula dapat menyebabkan kelebihan glukosa di otak, yang penelitiannya terkait dengan gangguan memori dan lebih sedikit plastisitas hippocampus, bagian otak yang mengontrol memori.
dr. Uma mengatakan, dia selalu mencoba makan makanan yang kaya akan luteolin dan vitamin C. Keduanya adalah senyawa antioksidan nabati yang meningkatkan kejernihan mental.
Beberapa sumber luteolin itu seperti seledri, mint, peterseli, apel, kol, dan paprika. Untuk meningkatkan vitamin C, seperti buah jeruk, kiwi, dan paprika merah.
2. Minum air putih
Air menyumbang 75% dari massa otak, tetap terhidrasi adalah kunci untuk kinerja kognitif yang tinggi.
Memilih air daripada minuman berkafein atau soda manis akan mencegah kerusakan otak yang sering terjadi setelah energi manis tinggi.
Tidak ada one-size-fits-all untuk berapa banyak air yang harus Anda minum setiap hari. Tetapi aturan umum untuk orang sehat adalah minum dua hingga tiga gelas air per jam atau lebih, jika Anda berkeringat berat.
dr. Uma mengatkan, air yang kita minum bisa ditambahkan dengan buah segar dan daun mint.
3. Sering berjemur
Sebuah studi tahun 2022 menemukan bahwa tingkat vitamin D yang lebih tinggi dalam jaringan otak dikaitkan dengan tingkat demensia yang lebih rendah dan gangguan kognitif ringan.
Cara paling alami untuk mendapatkan dosis vitamin D yang sehat adalah melalui paparan sinar matahari secara teratur.
dr. Uma mengatakan, 10 menit saja waktu di luar ruangan setiap hari dapat membantu tubuh mendapat sebagian besar vitamin D yang dibutuhkan dalam seminggu.
4. Jangan larut dalam stres
Hal terpenting yang dapat dilakukan adalah tidak membiarkan diri tersesat di dalam stres yang sedang dirasakan.
Untuk mengambil kembali kendali, biasanya dr. Uma memusatkan diri dan menjernihkan pikiran beberapa menit melalui meditasi.
5. Istirahat yang cukup dan olahraga
Seringkali, kabut otak adalah cara tubuh untuk memberi tahu Anda bahwa ia perlu lebih banyak istirahat.
Para peneliti telah menemukan bahwa setidaknya tujuh jam tidur semalam dapat meningkatkan kesehatan otak dan fisik pada orang tua.
Kemudian, berolahraga secara teratur juga dapat memberi dorongan energi dan membantu menciptakan proses biologis di otak dan tubuh yang berkontribusi pada kualitas tidur.
Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.