Kalimat Ini Ternyata Tunjukkan Seseorang Punya Kecerdasan Emosional Rendah
GAYA HIDUP
Dec 11 2023, 13.56
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memahami dan mengevaluasi perasaan secara akurat dalam diri kita sendiri dan orang lain. Orang yang paling cerdas secara emosional juga dapat mengakses dan membangkitkan emosi, memahami isyarat non-verbal, dan mengatur perasaan mereka untuk membangun hubungan yang lebih kuat.
Dilansir dari laman CNBC, seorang psikolog bersertifikat dan penulis buku baru “Letting Go of Your Ex" bernama Cortney S. Warren , PhD, mengatakan bahwa dirinya telah melihat secara langsung bagaimana kecerdasan emosional ini merupakan kunci kesuksesan profesional dan pribadi jangka panjang.
Oleh karena itu, Warren seorang lulusan psikolog Harvard membagikan tujuh contoh kalimat frasa, yang mungkin dapat menunjukkan bahwa orang tersebut memiliki kecerdasan emosional yang rendah.
1. “Saya tidak berubah. Inilah saya.”
Kecerdasan emosional dikaitkan dengan kemampuan untuk berubah seiring waktu seiring Anda belajar dan tumbuh.
Orang dengan kecerdasan emosional rendah seringkali lebih kaku dan akan menolak upaya untuk berubah atau berkembang. Keyakinan yang kuat memang penting, namun keterbukaan terhadap kemungkinan-kemungkinan baru juga penting.
Yang sebaiknya Anda katakan: “Saya harus lebih memikirkan apa yang Anda katakan. Saya ingin terbuka terhadap masukan tentang diri saya, meskipun sulit untuk didengar.”
2. “Saya tidak peduli bagaimana perasaan Anda.”
Mengabaikan perasaan orang lain secara terang-terangan merupakan tanda rendahnya kecerdasan emosional.
Kurangnya empati terhadap orang lain, terutama saat mereka sedang mengalami masa sulit, akan mempersulit pengembangan hubungan yang saling menguntungkan dan mendukung.
Yang sebaiknya Anda katakan: “Saya turut prihatin karena Anda merasa kesal. Bagaimana saya bisa membantu Anda saat ini?”
3. “Ini salahmu, aku merasa seperti ini.”
Orang dengan kecerdasan emosional yang kuat tidak menyalahkan dunia luar atas perasaannya. Mereka memahami bahwa emosi mereka terkait dengan cara mereka memandang keadaan mereka secara internal.
Emosi kita bukanlah tanggung jawab orang lain untuk memperbaikinya. Itu adalah kesempatan untuk memahami diri sendiri dan menetapkan batasan.
Apa yang harus dikatakan: “Saya merasa sangat emosional saat ini. Persepsi saya tentang situasi ini adalah…”
4. “Kamu salah.”
Ketika diberi umpan balik, orang yang cerdas secara emosional akan berusaha mencari perbedaan.
Daripada terjebak dalam ekstrem, mereka lebih fokus pada pemahaman pengalaman hidup orang lain.
Apa yang harus dikatakan: “Saya ingin mendengar sudut pandang Anda bahkan ketika saya tidak melihat sesuatu seperti Anda. Bisakah Anda membantu saya memahami mengapa Anda merasa seperti ini?”
5. “Berhentilah menjadi gila!”
Mampu mendengarkan pengalaman orang lain tanpa bereaksi berlebihan atau tersinggung adalah tanda kunci kecerdasan emosional. Artinya Anda memiliki rasa kesadaran diri dan harga diri yang tinggi.
Apa yang sebaiknya Anda katakan: “Saya memahami bahwa Anda sedang mengalami kesulitan saat ini. Meskipun aku dengar kamu kesal padaku, menurutku reaksimu mungkin lebih berkaitan dengan masa lalumu dibandingkan dengan apa yang aku lakukan saat ini. Apakah menurutmu itu benar?”
6. “Aku tidak bisa memaafkanmu.”
Orang yang cerdas secara emosional dapat menempatkan dirinya pada posisi orang lain. Hal ini membuat mereka lebih terbuka untuk memaafkan orang lain atas segala kesalahan yang dirasakan, dibandingkan dengan seseorang yang kurang merasa aman.
Apa yang harus dikatakan: “Saat ini aku kesulitan memaafkanmu. Namun saya secara aktif berusaha melepaskan kebencian dan kemarahan ini, karena saya ingin kita dapat memperbaikinya dan bergerak maju.”
7. “Perasaanmu tidak rasional.”
Orang yang cerdas secara emosional dapat menginterogasi perasaannya, melangkah keluar dari dirinya sendiri, dan menganalisis aspek rasional dan irasional dari pemikirannya.
Mereka juga pandai mengakui perasaan orang lain, meskipun mereka tidak mengerti maksudnya.
Apa yang sebaiknya Anda katakan: “Saya mendengar bahwa Anda memiliki emosi yang kuat saat ini, dan emosi tersebut valid. Saya tidak sepenuhnya memahami mengapa Anda merasa seperti ini atau setuju dengan sudut pandang Anda mengenai situasi ini, namun saya ingin. Bisakah Anda memberitahu saya lebih banyak?”