Makan Buah Kiwi Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental

GAYA HIDUP

Jan 30 2024, 12.07

Para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa memasukkan buah kiwi ke dalam makanan dapat meningkatkan suasana hati dan vitalitasnya adalah empat hari, hingga mencapai manfaat puncak dalam waktu sekitar dua minggu.

Dilansir dari laman Medical Daily, diet sehat yang kaya akan buah dan sayuran telah dikaitkan dengan peningkatan kesejahteraan mental. Studi sebelumnya juga telah menunjukkan bahwa nutrisi dalam buah-buahan, terutama vitamin C, berkontribusi pada kesejahteraan mental yang lebih baik.

Vitamin C membantu dalam mensintesis neurotransmiter, dan hormon peptida dan mengkatalisis beberapa enzim penting untuk menjaga fungsi otak yang sehat, termasuk suasana hati. Namun, hanya ada penelitian terbatas tentang seberapa cepat suasana hati membaik setelah memperkenalkan suplemen vitamin C atau sumber makanan utuh.

Para peneliti di balik studi terbaru yang diterbitkan dalam The British Journal of Nutrition bertujuan untuk mengisi celah itu dengan menganalisis data survei ponsel cerdas yang dikumpulkan selama studi intervensi diet delapan minggu.

Survei tersebut meneliti perubahan harian dalam vitalitas, suasana hati, dan kesejahteraan pada 155 orang dewasa yang direkrut dengan kadar vitamin C rendah.

Para peserta diberi suplemen vitamin C setiap hari, plasebo atau dua buah kiwi. Melalui survei, mereka diminta untuk melaporkan vitalitas, suasana hati, perkembangan, kualitas tidur, kuantitas tidur, dan aktivitas fisik mereka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi buah kiwi meningkatkan vitalitas dan suasana hati dalam waktu empat hari, dan manfaatnya memuncak sekitar 14 hingga 16 hari. Para peserta juga menunjukkan peningkatan berkembang dari hari ke-14. Sementara itu, peserta yang mengonsumsi suplemen vitamin C menunjukkan peningkatan marjinal hingga hari ke-12.

"Studi kami menunjukkan bahwa konsumsi buah kiwi dan pada tingkat yang lebih rendah suplementasi vitamin C, dapat menyebabkan peningkatan terkait suasana hati dalam waktu yang relatif singkat (dari 4 hingga 16 hari), bahkan dalam populasi yang relatif sehat dengan kesehatan mental yang baik. Sumber makanan utuh (kiwifruit) menunjukkan peningkatan yang lebih besar dan lebih konsisten dari waktu ke waktu daripada vitamin C saja, dan peningkatan lebih menonjol untuk individu yang memiliki kadar vitamin C rendah secara konsisten pada awal," tulis para peneliti.

"Ini membantu kita melihat bahwa apa yang kita makan dapat memiliki dampak yang relatif cepat pada perasaan kita. Peserta kami memiliki kesehatan mental yang relatif baik sejak awal sehingga memiliki sedikit ruang untuk perbaikan, tetapi masih melaporkan manfaat buah kiwi atau intervensi vitamin C," kata penulis utama Dr. Ben Fletcher.

Penulis : Maidian Reviani

Editor : Maidian Reviani

Kesehatan Gaya Hidup Penelitian Kesehatan mental Suasana hati Studi baru Buah Kiwi Manfaat Kiwi

BERITA TERKINI

1

Facing Global Challenges, Young PR Professionals Must Balance Tradition with Technology

Nov 22 2024, 11.29

2

Hadapi Tantangan Global, Profesional Humas Muda Harus Menyeimbangkan Tradisi dengan Teknologi

Nov 22 2024, 11.22

3

Selly Adriatika Raih Penghargaan Communication Strategist Awards 2024

Nov 22 2024, 10.45

4

Shaping the Future: PR’s Responsibility to Lead with Trust, Ethics, and Humanity

Nov 22 2024, 07.21

5

Erick Thohir Receives Public Relations Figure Award at WPRF 2024

Nov 21 2024, 20.32

RELATED ARTICLES AND VIDEOS

BRIN: Peran Sektor Swasta dalam Mendukung Riset Terus Meningkat

LAINNYA

Nov 20 2024, 16.10

Sejak tahun 2022, Indeks Inovasi Global Indonesia telah menunjukkan peningkatan secara perlahan.

Enam Dampak Negatif Media Sosial pada Kesehatan Mental

GAYA HIDUP

Aug 01 2024, 14.55

Hubungan antara media sosial dan kesehatan mental adalah topik kompleks yang telah banyak diteliti.

Studi Ungkap Wanita Kehilangan Lebih Banyak Tahun Hidup Pasca Serangan Jantung

GAYA HIDUP

Jul 12 2024, 08.52

Wanita mengalami kehilangan harapan hidup lebih besar daripada pria, dan efeknya lebih signifikan pada mereka yang mengalami gangguan fungsi jantung setelah serangan jantung.