Enam Tradisi dan Ekspresi Jawa Timur yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia
LAINNYA
Nov 26 2024, 11.54
Jawa Timur, provinsi yang memiliki wilayah terluas di antara enam provinsi di Pulau Jawa ini memiliki beragam tradisi unik yang layak untuk dilestarikan sebagai warisan nenek moyang yang turun temurun.
Di antara beragam tradisi itu, ada enam tradisi dan ekspresi lisan di Jawa Timur yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia, yang telah berkembang di masyarakat dan diwariskan turun temurun untuk menjaga kelestariannya, sebagaimana dilansir dari Instagram resmi Pemprov Jatim berikut ini.
1. Syiir Madura, Madura (2014)
Syiir adalah tradisi lisan dari Madura, Jawa Timur berupa susunan kalimat indah yang dilantunkan di pondok pesantren. Isi syiir itu mencakup pesan keagamaan dalam Islam, seperti nasihat kematian, anjuran menuntut ilmu, hingga pendalaman akidah.
2. Mamaca Situbondo, Kabupaten Situbondo (2019)
Mamaca Situbondo adalah seni tradisi Madura yang berkembang di daerah Pandalungan, termasuk Situbondo. Berasal dari kata ‘mamaca’ yang berarti membaca, tradisi ini melibatkan kegiatan membaca teks puisi atau pun cerita yang dilagukan dalam bentuk tembang, yang kemudian dijelaskan dalam Bahasa Madura.
3. Mocoan Lontar Yusuf, Kabupaten Banyuwangi (2019)
Ekspresi lisan ini merupakan tradisi masyarakat suku Osing di Banyuwangi, yang melibatkan pembacaan lontar beraksara pegon tentang kisah Nabi Yusuf dalam bentuk puisi tradisional dengan aturan pupuh, yaitu pembacaan puisi lama yang terikat aturan-aturan, yang terdiri dari suku kata pada setiap barisnya, suara vokal akhir pada setiap barisnya, jumlah baris, dan watak puisi itu sendiri.
4. Shalawat Badar, Jawa Timur (2022)
Ali Manshur Shiddiq, ulama kharismatik dari Jawa Timur menciptakan Shalawat Badar sebagai alat perjuangan untuk melawan pengaruh komunisme, dan lagu Genjer-genjer yang terkait dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
5. Keket, Kabupaten Situbondo (2023)
Keket adalah permainan tradisional yang dimainkan oleh masyarakat Kabupaten Situbondo, yang berupa pertarungan, dan diiringi dengan musik tradisional. Keket biasanya dimainkan saat ada perayaan desa.
6. Bahasa Madura, Madura (2024)
Bahasa ini merupakan bahasa suku Madura di Pulau Madura, Jawa Timur. Meski berdekatan dengan Pulau Jawa, bahasa ini berbeda jauh dari Bahasa Jawa pada umumnya. Bahasa Madura ini memiliki kosakata dan dialek khas yang sering kali menyulitkan para pemula di luar Pulau Madura.
Enam tradisi dan ekspresi lisan ini patut dilestarikan sebagai kekayaan serta warisan budaya Indonesia yang membanggakan.