Lima Tari Khas Jawa Timur yang Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia
LAINNYA
Dec 07 2024, 09.43
Sejumlah kebudayaan dan tradisi khas Jawa Timur kembali ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI). Kebudayaan dan tradisi tersebut meliputi bidang kuliner, pariwisata, hingga pakaian adat. Dan ulasan kali ini menyuguhkan lima dari 35 tari khas Jawa Timur yang juga ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTbI), dari tahun 2020 sampai 2024 seperti dilansir dari Instagram resmi Pemprov Jatim berikut ini.
1. Tari Muang Sangkal (Kabupaten Sumenep, Madura) Ditetapkan sebagai WBTbI pada 2020
Diciptakan pada 1962 oleh Taufiqurrachan sebagai tarian tolak bala yang berakar dari tradisi Keraton Sumenep dengan gerakan lembut ala tayub dan gaya Yogyakarta.
Tarian ini ditarikan oleh gadis-gadis dengan jumlah ganjil, dalam keadaan suci, dengan mengenakan dodot legha, serta sambil membawa cemong berisi beras kuning dan bunga.
Selain sebagai simbol tatanan sosial, tarian ini juga berfungsi sebagai doa keselamatan dan hiburan.
2. Tari Topeng Kaliwungu (Kabupaten Lumajang) Ditetapkan sebagai WBTbI pada 2021
Tari Topeng Getak Kaliwungu adalah hasil dari perpaduan antara Tari Topeng Madura dan Tari Topeng Jawa yang mencerminkan seni pendalungan, yang menggabungkan budaya Jawa dan Madura.
Tarian ini diiringi musik tradisional yang terdiri dari dua gong, dua kendang, tiga kenong, serta terompet khas dengan bunyi yang nyaring, menambah keunikan dan kekayaan budayanya.
3. Tari Ngremo (Kota Surabaya) Ditetapkan sebagai WBTbI pada 2023
Tari Ngremo Surabaya berasal dari Kampung Pucang, Surabaya, Jawa Timur. Dalam bahasa Jawa ‘Ngremo’ berarti kenyamanan, atau tempat berkumpulnya orang-orang. Tari ini memiliki ciri khas gerakan kaki yang rancak dan dinamis, dilengkapi dengan lonceng-lonceng di pergelangan kaki yang menambah keunikan dan energi di setiap gerakannya.
4. Tari Topeng Ghettak (Kabupaten Pamekasan) Ditetapkan sebagai WBTbI pada 2023
Tari Topeng Ghettak, sebelumnya dikenal sebagai Tari Klonoan, yang menggambarkan sosok Baladewa dari lakon Topeng Dhalang Madura. Pada tahun 1980, tari ini berubah nama menjadi Topeng Ghettak, terinspirasi dari bunyi kendang “Ge” dan “Tak” yang khas dari peralihan geraknya.
5. Tari Remo Boletan (Kabupaten Jombang) Ditetapkan sebagai WBTbI pada 2024
Tarian ini adalah varian dari Tari Remo yang berasal dari Jombang, yang dikenal dengan gerakan energik dan dinamis. Tarian ini menggabungkan elemen khas Jombang, dengan nama ‘Boletan’ yang berarti ‘pecah’, yang menggambarkan semangat dan keberanian.
Tari Remo Boletan sering dipentaskan untuk menyambut tamu penting dan ditarikan dalam acara adat.